ABSTRAK Dalam melaksanakan suatu perencanaan bangunan kontruksi, estimasi biaya memegang peranan penting di dalamnya. Kegiatan estimasi merupakan salah satu proses untuk mengetahui suatu nilai proyek melalui analisis perhitungan dalam merencanakan proyek kontruksi. Bangunan gedung merupakan suatu konstruksi yang cukup kompleks dalam perencanaan maupun pelaksanaannya. Estimasi yang akurat dan efisien akanberpengaruh dalam keberhasilan proyek konstruksi gedung tersebut. Estimasibiaya sebuah bangunan gedung dianalisis dengan sejumlah metode, salah satunya menggunakan Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) 2013. Standar ini menjelaskan tentang tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan untuk kontruksi bangunan gedung dan perumahan. Dalam menganalisis harga satuan pekerjaan beton bertulang, terdapat sejumlah AHSP yang langsung menggabungkan kebutuhan material beton, besi, dan bekisting dalam AHSP komponen beton bertulang, seperti untuk pondasi, sloof, kolom, balok, dinding. Pada analisis tersebut, volume tulangan plat lantai dinyatakan berkisarsebesar 150kg/m³ beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan volume tulangan secara aktual dan membandingkan dengan AHSP 2013. Proses penelitian diawali dengan pengumpulan data sekunder untuk gedung yang berisikan gambar bestek bangunan. Dari hasil analisis diperoleh hasil bahwa kebutuhan tulangan plat lantai untuk Gedung Bina Marga sebesar 217,67kg/m³, untuk Kantor Camat Indra Jaya, Aceh jaya sebesar 150,47kg/m³, untuk Kantor IFK- Kota Sabang sebesar 210,18kg/m³, untukProyek Konstruksi Gedung 1 Unsyiah Banda Aceh148,68kg/m³, dan gedung Farmasi Jantho Aceh Besar sebesar157,03kg/m³. Rasio rata-rata yang diperoleh dari kelima gedung sebesar 176,81kg/m³ dimana terdapat perbedaan sebesar 17,87% terhadap AHSP 2013. Kata kunci : komponen struktural, beton bertulang, tulangan, gedung, plat lantai