//
PEMBERIAN KIRINYUH (CHROMOLAENA ODORATA L.) SEBAGAI MULSA ORGANIK PADA TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX L.) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT FISIKA DAN KIMIA TANAH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Nasrullah - Personal Name |
---|---|
Subject | COMPOST SOIL CHEMISTRY |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala |
Tahun Terbit | 2018 |
Abstrak/Catatan NASRULLAH. 1205101050059. Pemberian Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) sebagai Mulsa Organik pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.) serta Pengaruhnya terhadap Sifat Fisika dan Kimia Tanah. di bawah bimbingan Hasanuddin sebagai ketua dan Syakur sebagai anggota. RINGKASAN Pemberian bahan organik adalah salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai serta memperbaiki tanah. Bahan organik memiliki peran dan fungsi yang sangat vital dalam perbaikan sifat-sifat tanah yang meliputi sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Bahan organik merupakan sumber energi bagi aktivitas mikrobia tanah dan dapat memperbaiki bulk density tanah, struktur tanah, mengurangi erosi serta meningkatkan daya mengikat air. Sumber-sumber bahan organik yang dapat dimanfaatkan dapat berasal dari limbah tumbuhan atau hewan seperti kotoran binatang, jerami, residu tanaman, rumput-rumputan, dan pohon seperti lamtoro serta yang berasal dari gulma seperti kirinyuh. Gulma kirinyuh sangat berpotensi untuk dijadikan pupuk organik karena kandungan unsur hara dalam jaringannya yang tinggi. Biomassa kirinyuh memiliki kandungan hara N 2,65%, P 0,53% dan K 1,9% sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber hara yang potensial dalam upaya peningkatan produksi kedelai dan perbaikan kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanah yang sesuai dalam menunjang produksi tanaman kedelai akibat dari penambahan bahan organik kirinyuh. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri atas 2 (dua) faktor dengan pola 4 x 3 sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan. Faktor pertama adalah dosis mulsa organik kirinyuh (D), terdiri atas 4 (empat) taraf yaitu: D 0 = 0 ton ha -1 , D 1 = 6 ton ha -1 , D 2 = 12 ton ha -1 , D . Faktor kedua adalah waktu aplikasi mulsa organik kirinyuh (W) terdiri atas 3 (tiga) taraf yaitu saat tanam (W 1 ), 1 minggu setelah tanam (W 2 ), 2 minggu setelah tanam (W ). Peubah fisika dan kimia tanah yang diamati meliputi bulk density, stabilitas agregat tanah, kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis mulsa organik kirinyuh berpengaruh sangat nyata terhadap sifat fisika tanah yaitu bulk density. Dosis mulsa organik kirinyuh 6 - 18 ton ha -1 menurunkan nilai bulk density namun tidak meningkatkan stabilitas agregat tanah. Waktu aplikasi mulsa organik kirinyuh yang awal tidak menunjukkan pengaruhnya terhadap sifat fisika dan kimia tanah yang diamati. Tidak terdapat interaksi antara dosis dan waktu aplikasi mulsa organik kirinyuh terhadap semua peubah yang diamati. 3 = 18 ton ha 3 -1 | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PEMANFAATAN MULSA ORGANIK KIRINYUH (CHROMOLAENA ODORATA (L.) KING DAN ROBINSON) SEBAGAI PENGENDALI GULMA PADA TANAMAN KEDELAI DENGAN WAKTU APLIKASI YANG BERBEDA (AMDA RESDIAR, 2016) |
|
Kembali ke sebelumnya |