//

IMPLIKASI PEMBERIAN LUBANG RESAPAN BIOPORI TERHADAP LAJU INFILTRASI PADA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang NURUL SYAHPUTRI SULAIMAN - Personal Name
SubjectSOILS-CONSERVATION
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
Tahun Terbit 2018

Abstrak/Catatan

Nurul Syahputri Sulaiman. 1305106010070. Implikasi Pemberian Lubang Resapan Biopori Terhadap Laju Infiltrasi pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) di bawah bimbingan Syahrul sebagai Pembimbing Utama dan Devianti sebagai Pembimbing Anggota. RINGKASAN Perluasan perkebunan kelapa sawit di Kota Subulussalam pada lahan yang kemiringan curam dengan tipologi akar tanaman kelapa sawit yang serabut menjadikan tanaman kelapa sawit kurang mampu menahan air dalam tanah sehingga sangat mudah terjadinya limpasan permukaan yang tinggi saat intensitas hujan tinggi. Salah satu cara untuk mengatasi limpasan yang tinggi yaitu dengan cara memperbesar laju infiltrasi melalui pembuatan lubang resapan biopori dan juga lubang resapan biopori diisi pupuk Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi pemberian lubang resapan biopori terhadap laju infiltrasi pada lahan perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis). Penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan dan pengukuran secara langsung laju infiltrasi untuk perlakuan lubang resapan biopori denganTKKS (plot TB) dan tanpa TKKS (plot B) selama 2 minggu. Pengukuran laju infiltrasi menggunakan AWLR (Automatic Water Level Recorder) dan software Global Logger v 1.50. Diameter lubang 6 inci dengan kedalaman tiap lubang yaitu 100 cm. Pengukuran laju infiltrasi pada lubang resapan biopori dilakukan dengan mengisi air pada lubang sampai konstan dengan tinggi muka air 98 cm. Hasil pengukuran menunjukkan terdapat perbedaan laju infiltrasi yang signifikan antara lubang resapan biopori tanpa TKKS dan dengan TKKS. Selama pengukuran bahan organik tanah mengalami peningkatan dilubang dengan TKKS dari sebesar 1,32% menjadi 3,26 %. Laju infiltrasi yang tertinggi pada lubang resapan biopori dengan TKKS secara 1,78 cm/menit dengan kadar air tanah 31,47% serta akumulasi 5,12 cm sedangkan yang terendah yaitu sebesar 0,21 cm/menit dengan kadar air tanah awal 31,59% serta akumulasi yang diperoleh sebesar 1,18 cm. Hal ini membuktikan terjadi peningkatan laju infiltrasi sebesar 0,93 cm/menit. Hal ini membuktikan terjadi peningkatan laju infiltrasi sebesar 0,93 cm/menit. Hasil laju infiltrasi yang diperoleh yaitu plot TB menghasilkan persamaan laju infiltrasi f = 0,665t-0,024. Sama halnya plot B menghasilkan persamaan laju infiltrasi f = 0,572t-0,0011 dan f = 0,776t-0,016.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

IMPLIKASI PEMBERIAN LUBANG RESAPAN BIOPORI PADA LAHAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ) TERHADAP EROSI (Irwansyah, 2018)

APLIKASI LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN LIMPASAN PERMUKAAN PADA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS) (indra mulia, 2018)

APLIKASI LUBANG RESAPAN SEBAGAI PEMANFAATAN ALIRAN PERMUKAAN DI KEBUN PALA GAMPONG JAMBU APHA KABUPATEN ACEH SELATAN (HUSNAL IKHSAN, 2015)

STUDI LAJU INFILTRASI KAWASAN DENGAN MENGGUNAKAN LUBANG BIOPORI SEBAGAI UPAYA PENURUNAN TINGGI GENANGAN DAN UPAYA KONSERVASI AIR TANAH (Yulia, 2014)

LAJU INFILTRASI LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB) BERDASARKAN JENIS BAHAN ORGANIK SEBAGAI UPAYA KONSERVASI AIR DAN TANAH (Seva Darwia, 2017)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy