//
ANALISIS PENGEMBANGAN THRESHER DAN COMBINE HARVESTER UNTUK PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PIDIE |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | ARFAT MIRZA - Personal Name |
---|---|
Subject | COMBINES(MACHINES) |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala |
Tahun Terbit | 2018 |
Abstrak/Catatan RINGKASAN Tanaman padi merupakan makanan pokok orang Indonesia dan merupakan komoditas pertanian yang menyumbang banyak pendapatan dalam neraca perdagangan Indonesia. Untuk mengupayakan meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Pidie di perlukan pengembangan alat dan mesin pertanian seperti Thresher dan Combine Harvester sehingga perputaran roda dalam budidaya padi lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengetahui pola perkembangan alat dan mesin berupa Thresher dan Combine Harvester di Kabupaten Pidie, Sehingga petani dapat menerapkan peggunaan teknologi baru berupa penggunaan Combine Harvester yang dapat menghemat tenaga kerja, biaya produksi dan kehilangan hasil gabah waktu panen dan pasca panen. Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan melakukan wawancara 200 petani, 20 penyuluh dan kumpulan data yang diperoleh dari 2 (dua) instansi pemerintah yaitu: Biro Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pidie dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pidie. Dilakukan observasi secara langsung untuk mendata alat mesin Thresher dan Combine Harvester di lapangan. Parameter menunjukkan analisis SWOT untuk pengembangan Thresher dan Combine Harvester dari jangka waktu 2011 - 2016. Pengembangan Thresher dan Combine Harvester di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh yang meliputi 8 Kecamatan yang terdiri dari 4 Kecamatan maju yaitu Kecamatan Mila, Padang Tiji, Sakti, Tangse dan 4 Kecamatan kurang maju yaitu: Kecamatan Batee, Grong Grong, Mutiara, Simpang Tiga. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketersediaan lahan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas padi, semakin besar luas lahan semakin meningkatkan produksi padi, begitu juga sebaliknya semakin kecil luas lahan tingkat produksi padi semakin kecil. Oleh karena itu luas lahan sangat membantu meningkatkan produktivitas padi. Terdapat hubungan antara luas lahan pertanian dengan pengembangan Thresher dan Combine Harvester di sector pertanian, ketika luas lahan meningkat atau menurun Thresher dan Combine Harvester akan terus meningkat tiap tahunnya, luas lahan sawah dari tahun 2011 sampai 2016 tetap sama 29.779 Ha. Sedangkan jumlah Thresher 376 Unit, Combine Harvester 31 Unit. Menurut prsepsi masyarakat persentase penggunaan Thersher lebih banyak dari pada Combine Harvester yaitu 71% petani menggunakan Thresher, sebaliknya 29% petani menggunakan Combine Harvester. Biaya pemotongan dan perontokan menggunakan Thresher Rp.660.000, sedangkan biaya pemanenan menggunakan Combine Harvester Rp.600.000 dalam 1 Naleh lahan sawah. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan DAMPAK PENGGUNAAN MESIN PANEN PADI (COMBINE HARVESTER) TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KECAMATAN GLUMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE (MUHARRAM, 2018) |
|
Kembali ke sebelumnya |