//
KERAGAMAN LALAT PENGHISAP DARAH SEBAGAI VEKTOR POTENSIAL TRYPANOSOMA EVANSI PADA KERBAU DI DAERAH PEGUNUNGAN DAN PESISIR DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Marhamah Fadhillah - Personal Name |
---|---|
Subject | PEST - AGRICULTURE |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS KEDOKTERAH HEWAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2018 |
Abstrak/Catatan KERAGAMAN LALAT PENGHISAP DARAH SEBAGAI VEKTOR POTENSIAL Trypanosoma evansi PADA KERBAU DI DAERAH PEGUNUNGAN DAN PESISIR DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengindentifikasi keragaman jenis lalat penghisap darah sebagai vektor potensial Trypanosoma evansi pada kerbau (Bubalus bubalis) di daerah pegunungan dan pesisir. Koleksi sampel dilakukan pada peternakan yang ada di kecamatan Kuala Batee dan Babahrot untuk mewakili daerah pegunungan, Kecamatan Manggeng dan Tangan Tangan untuk mewakili daerah pesisir. Dalam penelitian ini masing-masing lokasi dipasang perangkap lalat tipe NZ1 trap yang ditempatkan di sekitar kandang berjarak sekitar ± 5 m dari kandang selama 24 jam dan menggunakan tangguk serangga (sweepnet) yang dilakukan pada daerah dalam kandang. Lalat dieuthanasi menggunakan ethanol 70% kemudian di simpan didalam BNF 10%. Seluruh sampel yang diperoleh dari setiap lokasi diidentifikasi menggunakan kunci identifikasi. Hasil yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian yang dilakukan pada kerbau di Kabupaten Aceh Barat Daya diperoleh 5 (lima) jenis lalat penghisap darah yaitu Tabanus sp., Chrysop sp., Stomoxys calcitrans, Haematobia exigua, dan spesies yang tidak teridentifikasi. . xi | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan KERAGAMAN LALAT PENGHISAP DARAH SEBAGAI VEKTOR POTENSIAL TRYPANOSOMA EVANSI DI DAERAH PEGUNUNGAN DAN PESISIR DI KABUPATEN ACEH BESAR (Raja Rachmarenca, 2018) |
|
Kembali ke sebelumnya |