//
KETERBUKAAN DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (STUDI PADA MAHASISWA ASING DENGAN MAHASISWA LOKAL DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | SYARIFAH AQILLAH A - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Penelitian ini berjudul “KETERBUKAAN DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Studi Pada Mahasiswa Asing Dengan Mahasiswa Lokal di Universitas Syiah Kuala). Tujuannya untuk mengetahui keterbukaan diri dalam komunikasi antarbudaya pada mahasiswa asing dengan mahasiswa lokal dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keterbukaan diri mahasiswa asing dengan mahasiswa lokal di Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik Pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 7 orang mahasiswa asing dan 3 orang mahasiswa lokal. Berdasarkan hasil penelitian dari keseluruhan mahasiswa asing, bahwa mahasiswa Malaysia lebih terbuka daripada mahasiswa asing lainnya. Sedangkan mahasiswa asing yang agak tertutup yaitu mahasiswa Thailand. Keterbukaan diri yang dilakukan mahasiswa asing dengan mahasiswa lokal melewati 5 tingkatan-tingkatan self-disclosure dalam komunikasi yaitu: (1) Basa-basi; proses keterbukaan diri hanya percakapan basa-basi seperti saling menyapa antara satu dengan lain jika bertemu dikampus. (2) Membicarakan orang lain, proses keterbukaan diri hanya berkomunikasi tentang orang lain seperti rasa ingin tau tentang peraturan dan tipe-tipe dosen. (3) Menyatakan pendapat atau gagasan, proses keterbukaan diri sudah mulai menunjukan sikap terbuka dan bercerita tentang kehidupan masing-masing. (4) Perasaan, proses keterbukaan diri sudah terbuka antara satu dengan lainya seperti sama-sama memiliki perasaan nyaman atau mempercayai segala ceritanya termasuk cerita mengenai keluarganya. (5) Hubungan puncak, proses keterbukaan diri sudah terjalin sebuah hubungan seperti persahabatan, sudah saling terbuka antara satu sama lain. Proses keterbukaan diri yang terjadi didukung oleh beberapa faktor yaitu: Efek dyadic, Besaran kelompok dan Kepribadian. Namun keterbukaan diri yang berlangsung juga tidak bisa terlepas dari faktor-faktor penghambat yaitu: Culture shock, Perbedaan bahasa, Perbedaan pola pikir dan Prasangka. Kata Kunci: Keterbukaan Diri, Komunikasi Antarbudaya, Mahasiswa Asing-Lokal | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan KETERBUKAAN DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA ASAL SUMATERA BARAT DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH (STUDI PADA PAGUYUBAN IKATAN PELAJAR MAHASISWA MINANG IPMM BANDA ACEH) (FADHIL AULIYA, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya |