//
KADAR ENZIM SELULASE TERHADAP BAHAN PEMBENTUKAN FITOESTROGEN (GENISTEIN) PADA AMPAS KEDELAI YANG DIFERMENTASI ASPERGILLUS NIGER |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Vara Tassa Sutari - Personal Name |
---|---|
Subject | FERMENTATION SOYBEANS CELLULOSE |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner Universitas Syiah Kuala |
Tahun Terbit | 2018 |
Abstrak/Catatan VARA TASSA SUTARI. Kadar Enzim Selulase Terhadap Bahan Pembentukan Fitoestrogen (Genistein) pada Ampas Kedelai yang Difermentasi Aspergillus niger. NURLIANA DAN SUGITO. Kedelai merupakan tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar makanan. Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji, bungkil, kulit kedelai dan ampas kedelai yang dapat digunakan sebagi pakan ternak. Ampas kedelai memiliki kandungan isoflavon dan protein yang tinggi. Ampas kedelai agar dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak harus diolah terlebih dahulu misalnya dengan pemanasan dan fermentasi. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan zat antinutrisi yang terkandung didalam ampas kedelai. Salah satu mikroorganisme yang di gunakan untuk fermentasi adalah Aspergillus niger, karena pertumbuhannya cepat dan tidak memerlukan zat pemicu untuk dapat tumbuh, memiliki aktivitas selolitik untuk mendegradasi ikatan β(1-4) glikosidik pada ampas kedelai sehingga meningkatkan daya cerna. Aspergillus niger menghasilkan enzim selulase, yang melibatkan 3 jenis enzim yang bekerja secara sinergis, yaitu endo- danexo-1,4-β-glucanase serta β-glucosidase. Salah satu enzim yang mampu merombak isoflavon glukosida menjadi bahan pembentuk fitoestrogen adalah β-glukosidase. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar enzim selulase terhadap bahan pembentukan fitoestrogen (genistein) pada amapas kedelai yang difermentasi Aspergillus niger berdasarkan lama inkubasi dan penambahan mikronitrien. Ampas kedelai diambil dari pabrik tahu setui lalu diperas hingga kandungan airnya berkurang. Kemudian bagi menjadi dua perlakuan (F1) ampas kedelai tanpa mikronutrien dan (F2) ampas kedelai dengan tambahan mikronutrien dengan lama inkubasi 0, 48, 96, 144 dan 192 jam. Preparasi sampel ampas kedelai yang masing-masing diambil 0,5 gr lalu ditambah 5ml aquadest kemudian shaker dengan vortex multi tabung selama satu jam, lalu disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit dan superrnatan dipisahkan untuk dilakukan pengukuran kadar selulase dan genistein dengan spektrofotometer. Pengujian kadar enzim selulase dengan metode DNS dengan absorbansi panjang gelombang λ=575 nm dinyatakan dalam (IU/ml) dan pengujian genistein menggunakan standar genestein dengan berat molekul 270,24 dengan absorbansi panjang gelombang λ=382 nm dinyatakan dalam (mg/g). Analisis data dilakukan dengan uji ANAVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukan bahwa ampas kedelai yang difermentasi Aspergillus niger berpengaruh nyata (p | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PENGARUH LAMA INKUBASI TERHADAP KADAR FITOESTROGEN PADA AMPAS KEDELAI YANG DIFERMENTASI ASPERGILLUS NIGER (Resi Husnul Annisa, 2015) |
|
Kembali ke sebelumnya |