//

ANALISIS ASPEK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PENGENDALIAN H2S DI KILANG SULFUR RECOVERY UNIT

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Jarnawi Syamsuddin - Personal Name
SubjectINDUSTRIAL SAFETY - ENGINEERING
WORK ENVIRONMENT - SAFETY
Bahasa Indonesia
Fakultas Program Studi Magister Teknik Industri Universitas Syiah Kuala
Tahun Terbit 2018

Abstrak/Catatan

Pencegahan kecelakaan pekerja adalah prioritas utama manajemen pada kilang Sulfur Recovery Unit (SRU). Ketika kilang SRU masih dibawah PT. Arun NGL, beberapa kecelakaan menimpa para pekerja terjadi dikarenakan kurangnya perhatian terhadap keselamatan kerja. Kecelakaan besar terkait gas H2S yang pernah terjadi di kilang SRU diantaranya adalah kasus terpapar H2S yang menimpa dua orang pekerja pemeliharaan karena sisa H2S yang terjebak dalam pipa instrumentasi ketika mereka melakukan pengecekan alat ukur aliran fluida. Kasus utama lainnya yaitu semburan sulfur cair yang menimpa lengan pekerja operator ketika mengawasi pekerjaan pemeliharaan akibat pipa aliran tersumbat oleh sulfur yang mengeras. Setelah pengalihan operasional kilang SRU ke PT. Perta Arun Gas (PAG), yang dimulai sejak 14 Maret 2015, maka seluruh aktifitas operasi maupun keselamatan kerja berada dibawah pengawasan PT. PAG. Untuk menghindari terulangnya kecelakaan kerja maka perlu dilakukan evaluasi yang menyeluruh terhadap sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta penerapannya dipangan. Studi ini difokuskan untuk mendapatkan standard yang sesuai meliputi keselamatan kerja, kesehatan kerja dan peralatan keselamatan yang diperlukan. Pada penelitian ini penyelesaian masalah dilakukan dengan penyebaran kuesioner terhadap 30 orang karyawan dan pekerja kontraktor , selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Skala Likert. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase kesehatan kerja masih rendah (25%) sehingga diperlukan perbaikan yang mendasar termasuk penunjukan rumah sakit khusus untuk menanggulangi kecelakaan secara cepat serta sarana pemeriksaan kesehatan tahunan. Sementara persentase keselamatan kerja dan penerapan K3 sudah menunjukkan standar yang diharapkan. Untuk meningkatkan keselamatan kerja di kilang SRU diperlukan perbaikan peralatan keselamatan kerja yang sudah lama serta pelatihan untuk mendukung keselamatan pekerja yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan American Conference Of Governmental Industrial hygiene (ACGIH) yaitu nilai ambang batas paparan H2S sebesar 10 ppm dapat bekerja selama 8 jam, namun target SRU adalah dibawah 0.13 ppm , tingkat kematian paparan H2S yaitu diatas 700 ppm. Untuk emisi gas buang ke lingkungan yang ditunjukkan oleh alat deteksi SO2, SRU berhasil mencapai 500 ppm sedangkan yang diizinkan oleh Kementerian Kependudukan dan Lingkungan Hidup adalah 996 ppm. Kata kunci: SRU (Sulfur Recovery Unit), Skala Likert, K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

SISTEM TATA KELOLA KANTOR PT. CIPTA KRIDATAMA SITE MIFA PROYEK MEULABOH UNTUK MEMASTIKAN TERJAGANYA ASPEK KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA (Nur Aisah, 2014)

PEMBUATAN PRODUK SAFETY HELMET MENGGUNAKAN MATERIAL KOMPOSIT BERBAHAN SERAT E-GLASS (SAID JAMALUDDIN, 2019)

PENGARUH TUNTUTAN PEKERJAAN DAN SUMBER DAYA PEKERJAAN TERHADAP HASIL KESELAMATAN DENGAN KEPATUHAN KESELAMATAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI PADA KARYAWAN PT ARUN NGL LHOKSEUMAWE) (Novi Maulida, 2014)

KONSEP KESELAMATAN KERJA DALAM PERSPEKTIF PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA (YASSIR ARAFAT, 2019)

ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KEBAKARAN DI UNIT SRU/NSO PLANT PT. PERTA ARUN GAS, BLANGLANCANG, LHOKSEUMAWE, ACEH (Novaldi Fahlevi, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy