//
ANALISA KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL BERLENGAN TIGA TIPE T (Studi Kasus Pada Simpang Tiga Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Nadhirul - Personal Name |
---|---|
Subject | LAND TRANSPORTATION - ENGINEERING ROAD |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Teknik |
Tahun Terbit | 2014 |
Abstrak/Catatan Persimpangan pada Jalan Banda Aceh – Medan, Jalan Tgk Syiek Pante Geulima, Pidie Jaya adalah simpang tak bersinyal berlengan tiga. Persimpangan ini merupakan salah satu titik pertemuan arus lalu lintas yang sering dilalui oleh pengguna transportasi dari Kabupaten Bireuen menuju Kabupaten Pidie maupun sebaliknya dan dari Kota Meureudu menuju pusat perkantoran dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja simpang tak bersinyal berlengan tiga. Pada kondisi arus puncak pagi, siang, sore persimpangan ini kerap terjadi konflik. Data yang diambil pada penelitian ini adalah data geometrik simpang, populasi penduduk, volume lalu-lintas yaitu pada hari Senin, Kamis dan Sabtu pada jam pagi pukul 07.00-09.00 WIB, siang 12.00-14.00 WIB dan sore 17.00-18.00 WIB. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kamera video yang kemudian diolah menggunakan metode MKJI 1997 dan hasil yang didapat dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil perhitungan jam puncak dengan arus tertinggi diperoleh arus lalu lintas pada hari Senin pagi pukul 08.00 - 09.00 sebesar 1412 smp/jam. Nilai kapasitas tertinggi diperoleh sebesar 1714 smp/jam. Nilai derajat kejenuhan sebesar 0,840. Nilai tundaan 14,038 dan peluang antrian sebesar 28,376% - 56,140%. Setelah dilakukan analisa kinerja simpang 5 tahun yang akan datang dengan menggunakan volume lalu lintas prediksi, kinerja simpang menjadi lebih tinggi ditandai dengan nilai kapasitas tertinggi sebesar 1732 smp/jam. Nilai derajat kejenuhan sebesar 1,339. Nilai tundaan 953,05 dan peluang antrian sebesar 74,266% - 155,115%. Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk 5 tahun mendatang mencapai nilai derajat kejenuhan yang sangat tinggi, maka perlu dilakukan perubahan geometrik simpang dan menghilangkan hambatan samping dari tinggi menjadi rendah, misalnya dengan pemasangan rambu larangan berhenti di sekitar simpang, atau dengan meningkatkan status pelayanan menjadi simpang bersinyal. Kata kunci: simpang tak bersinyal, volume lalu lintas, derajat kejenuhan. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG REMI KOTA LANGSA DENGAN METODE MKJI DAN SIMULASI (IQBAL, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |