//
HUBUNGAN GANGGUAN BAHASA EKSPRESIF DAN DISLEKSIA PADA ANAK DI ASOSIASI DISLEKSIA INDONESIA CABANG ACEH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | ARENDA DAILA SUGIHEN - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Gangguan bahasa ekspresif adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengekspresikan atau mengemukakan ide dan pendapat yang sesuai dengan usianya walaupun pemahamannya telah sesuai dengan umurnya. Disleksia merupakan kesulitan belajar spesifik di area berbahasa. Kesulitan belajar spesifik ini mulai bisa dideteksi sejak dini atau pada usia pra-sekolah. Beberapa teori mengatakan bahwa disleksia terjadi karena adanya gangguan bahasa ekspresif dan begitu pula sebaliknya. Penelitian ini akan membahas mengenai hubungan riwayat bahasa ekspresif sebagai variabel bebas dan disleksia sebagai variabel dependen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitik dengan pendekatan Cross-sectional. Penghitungan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling dan yang menjadi sampel adalah semua anak disleksia di Asosiasi Disleksia Indonesia cabang Aceh yang berjumlah 30 orang. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Wann-Whitney dengan p value = 0,05. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner yang berisi wawancara untuk mendeteksi ada tidaknya riwayat gangguan bahasa ekspresif. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan adanya hubungan antara riwayat gangguan bahasa ekspresif dan disleksia dengan p value = 0,002. Kata kunci: Disleksia, Gangguan Bahasa Ekspresif, Kesulitan Belajar Spesifik | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR ANAK DISLEKSIA DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH (BUNGA FITRIA FYANDA, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |