//

ANALISA KECERNAAN IN VITRO FERMENTASI KULIT KOPI (COFFEA SP) MENGGUNAKAN PRODUK INOKULAN YANG BERBEDA

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Iqlima - Personal Name
SubjectCHEMICAL ENGINEERING
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
Tahun Terbit 2017

Abstrak/Catatan

RINGKASAN Pemanfaatan limbah kulit kopi dapat dipilih sebagai salah satu alternatif ketersediaan bahan pakan ternak, dikarenakan limbah kulit kopi memiliki kandungan protein kasar yang relatif tinggi sekitar 11%. Hasil analisis proksimat menunjukkan, limbah kulit kopi mengandung 6,67% protein kasar, dengan serat kasar 18,28%, lemak 1,0%, kalsium 0,21%, dan fosfor 0,03%, Bahan ini tersedia dalam jumlah yang besar di daerah-daerah perkebunan kopi di Indonesia dan belum dimanfaatkan dengan baik (Londra, 2007). Pemanfaatan kulit kopi ataupun sisa pertanian, perkebunan dan sisa olahan industri pertanian sangat dipengaruhi oleh peran lignin, dalam mengikat sellulosa dan hemisellulosa yaitu ikatan komplek ligno sellulosa dan ligno hemisellulasa. Salah satu cara untuk meminimalkan faktor pembatas tersebut, kulit kopi diolah terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak. Salah satu proses pengolahan yang dapat dilakukan adalah teknologi fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas penggunaan inokulan yang berbeda pada proses fermentasi kulit kopi untuk meningkatkan kecernaan nutrisi secara in vitro. Penelitian ini dilakukan di Labotaratorium Ilmu Nutrisi Ternak dan Teknologi Pakan Program Studi Peternakan Unsyiah untuk proses fermentasi pakan dan dilanjutkan dengan pengiriman sampel penelitian ke Laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk pengujian kecernaan in vitro, pH dan N-NH3. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan dimana P0 (Kontrol), P1 (Kulit Kopi + SBP), P2 (Kulit Kopi + EM-4), dan P3 (Kulit Kopi + Probion), Masing-masing perlakuan ditambahkan inokulan sebanyak 1%, molases 2%, tepung sagu 3% dan urea 0,1 %. Parameter yang diamati adalah Pengukuran (pH), analisis kadar N-NH3. koefisien cerna bahan kering secara in vitro (KCBKIV) dan koefisien cerna bahan organik secara in vitro (KCBOIV). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan inokulan yang berbeda pada fermentasi kulit kopi belum mampu meningkatkan nilai KCBKIV dan KCBOIV secara optimal, karena kosentrasi N-NH3 yang tersedia masih sebatas pertumbuhan bakteri dan belum mampu meningkatkan kinerja mikroorganisme dalam mendegradasi pakan meskipun nilai pH cairan rumen in vitro sesuai dalam mendegradasi serat

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ANALISA KECERNAAN IN VITRO FERMENTASI KULIT KOPI (COFFEA SP) MENGGUNAKAN PRODUK INOKULAN YANG BERBEDA (Iqlima, 2018)

KECERNAAN IN-VITRO KULIT KOPI (COFFEA SP) YANG DIFERMENTASI MENGGUNAKAN SAUS BURGER PAKAN DENGAN LEVEL PEMBERIAN BERBEDA (Khalil Zardari, 2018)

EVALUASI FRAKSI SERAT KASAR KULIT KOPI YANG DIFERMENTASI MENGGUNAKAN SUMBER INOKULAN KOMERSIL BERBEDA (Harianto Arbi, 2018)

KAJIAN KANDUNGAN NUTRISI KULIT KOPI (COFFEA SP) YANG DIFERMENTASI DENGAN BAHAN FERMENTASI KOMERSIL PADA LEVEL BERBEDA (Wanni Ranto Sembiring, 2018)

FERMENTASI KOPI ROBUSTA (COFFEA CANNEPHORA) MENGGUNAKAN INOKULUM DARI FESES HEWAN LUWAK (PARADOXURUS HERMAPHODITUS) (Rizki Mahyudi, 2020)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy