//
ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK TEPUNG JERNANG (DRAGON’S BLOOD/ DRACONIS SANGUIS) MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS) STUDI KASUS : CV DRACO INDUSTRIAL AGRIBUSINESS (D.I.A GROUP) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | VERI GUNAWAN - Personal Name |
---|---|
Subject | ELECTRIC POWER |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala |
Tahun Terbit | 2018 |
Abstrak/Catatan RINGKASAN Jernang merupakan komoditi sejenis rotan yang menghasilkan resin pada kulit buah jernang yang telah matang. Jernang yang dikenal dengan sebutan dragon’s blood ini mempunyai banyak manfaat seperti untuk bahan baku pewarna dalam industri keramik, marmer, kayu, kertas dan keperluan industri farmasi. CV Draco Industrial Agribusiness (D.I.A Group) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor tepung jernang di Banda Aceh. Rantai pasok merupakan sistem kompleks yang mempunyai unsur-unsur yang teratur, saling berkaitan, dinamis (berubah menurut waktu), mempunyai tujuan tertentu dan brsifat probabilistik. Dalam rantai pasok jernang terdapat risiko-risko yang dapat menyebabkan kerugian dan kegagalan dalam rantai pasokan serta risiko-risiko dalam proses pengolahannya. Kegagalan pada produk tidak hanya terjadi pada proses akhir saja melainkan bisa juga terjadi pada awal maupun pada saat proses produksi sedang dilakukan. Melalui metode failure modes and effect analysis (FMEA) diharapkan dapat mengidentifikasi setiap bentuk kegagalan yang ada pada proses produksi. Tujuan dari analisis risiko dalam supply chain ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya risiko sehingga dapat mendefinisikan, mengidentifikasi, menilai dan mengurangi risiko. Penelitian ini dilakukan dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), dimana memperhatikan nilai dari severity, occurrence, dan detection yang terdapat pada CV. D.I.A Group serta dengan kriteria penentuan risiko pada tahap plan, source, make, deliver, dan return. Penelitian ini menggunakan 3 pakar yang terdiri dari masing-masing satu pakar dari pihak petani, pengumpul atau agen dan perusahaan CV. D.I.A Group. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rantai pasok jernang CV D.I.A Group terdiri dari petani sebagai supplier, D.I.A Group sebagai manufaktur, dan agen pengumpul dengan kategori risiko yang dinilai masing-masing untuk petani 13 faktor risiko, pengumpul 8 faktor risiko dan manufaktur 19 faktor risiko. Faktor-faktor risko yang paling banyak terdapat pada perusahaan Draco Industrial Agribussines. Pada CV D.I.A Group terdapat 19 faktor risiko terdiri dari 7 risiko tinggi, 8 risiko sedang dan 4 risiko rendah. Hasil dari identifikasi risiko pada petani jernang risiko tinggi yang harus ditangani adalah risiko gangguan mendapatkan jernang dihutan, risiko pemilihan varietas jernang yang sesuai, risiko kehabisan persediaan, risiko penurunan hasil produksi, risiko kerusakan selama penyimpanan jernang dihutan dan risiko bibit mengalami penurunan kualitas. Hasil identifikasi pada pengumpul jernang risiko tinggi yang harus ditangani adalah risiko ketersedian jernang, risiko keterlambatan pasokan, risiko barang yang dikirim petani tidak sesuai dengan yang di pesan dan risiko komoditas mengalami kerusakan atau penurunan kualitas. Hasil dari identifikasi risiko pada CV. D.I.A Group yaitu risiko tinggi yang harus ditangani adalah risiko pemasok tidak melakukan penjualan, risiko kehabisan persediaan, risiko penurunan hasil produksi, risiko kualitas barang yang tidak sesuai dengan standar, risiko kerusakan selama proses produksi, risiko barang yang diterima tidak sesuai dengan yang dinginkan dan risiko pengembalian produk | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan MANAJEMEN RISIKO SISTEM RANTAI DINGIN BABY TUNA MENGGUNAKAN METODE FMEA DAN ISM (STUDI KASUS : PT. ACEH LAMPULO JAYA BAHARI - LAMPULO, KEC. KUTA ALAM, BANDA ACEH) (Aldary Rachmadi, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |