//

ANALISA SISTEM PENGERINGAN IKAN DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI HYBRID (ENERGI SURYA DAN ENERGI BAHAN BAKAR)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Hersa Riza Habib - Personal Name
SubjectDRYING PROCESSES
Bahasa Indonesia
Fakultas FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Tahun Terbit 2017

Abstrak/Catatan

Abstrak Proses Pengeringan secara tradisional atau penjemuran di bawah sinar matahari memiliki kekurangan dan kelemahan seperti panas dari energi matahari yang dibutuhkan untuk proses pengeringan tidak akan terus menerus tersedia sepanjang hari dan juga cuaca yang tidak dapat diprediksi, sehingga distribusi temperatur tidak merata. Pada penjemuran dengan cara tradisional dibutuhkan waktu 3-5 hari, itu juga tergantung pada kondisi cuaca. Untuk proses pengeringan secara terbuka kebersihan ikan kurang terjaga sehingga ikan yang dikeringkan dengan cara ini mudah terkontaminasi dengan kotoran seperti tanah, debu, pasir, serangga dan juga kotoran binatang yang akan menyebabkan kualitas dan mutu ikan menurun sehingga dapat berdampak kepada rendahnya harga jual. Proses pengeringan ikan dengan kadar air yang lebih rendah dan memiliki daya simpan yang lebih lama. Untuk memproses Ikan basah menjadi ikan kering juga dapat di olah, oleh industri kecil sehingga produk ikan kering ini dapat dimanfaatkan lebih efisiensi. Tujuan penelitian untuk mendapatkan proses pengeringan ikan basah menjadi ikan kering dengan kadar air yang lebih rendah, penelitian ini, yaitu menggunakan bahan bakar gas, bahan dan energi surya dengan menggunakan kolektor surya. Adapun pengeringan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi pengeringan ikan, lamanya waktu pengeringan. Sistem pengering yang dirancang untuk kapasitas 15 kg mempunyai komponen: kolektor surya plat datar, ruang pengering dan ruang pembakaran gas. Dalam penelitian ini menggunakan jenis ikan Bandeng. Dari pengeringan yang dilakukan berat ikan rata-rata dengan sampel yang diambil seberat 380 gram, didapatkan bahwa pengeringan menghasilkan penurunan berat bervariasi menjadi 210 gram (60%) sampai 185 (40.6%) setelah Dikeringkan dengan beberapa variasi temparetur selama 9 jam, dan 14 jam. Temperatur udara pengering dalam ruang pengering bervariasi antara 35°C sampai 85°C untuk proses pengeringan ikan bandeng dari basah menjadi ikan kering, Kata kunci: Energi hybrid, Pengeringan, ikan bandeng.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

MODIFIKASI DAN UJI KINERJA ALAT PENGERING ENERGI SURYA-HYBRID TIPE RAK UNTUK PENGERINGAN IKAN TERI (RISMAN HANAFI, 2016)

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING HYBRID TIPE RAK DENGAN SUMBER ENERGI MATAHARI DAN BIOMASSA (Zarida, 2015)

PENINGKATAN KINERJA MESIN PENGERING HYBRID MELALUI MODIFIKASI TUNGKU BIOMASSA UNTUK PENGERINGAN IKAN TONGKOL (EUTHYNUS AFFINIS) (Makmur Munandarsyah, 2018)

STUDI SISTEM PENGERINGAN IKAN DENGAN ENERGI HIBRID (ENERGI MATAHARI DAN ENERGI BAHAN BAKAR) (arief zaini, 2015)

KAJI SISTEM PENGERING KAKAO DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI HYBRID (ENERGI MATAHARI DAN BAHAN BAKAR GAS) (Farid Isnan, 2019)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy