//
PERGESERAN PROSESI BUDAYA TURUNMANI DALAM MASYARAKAT SUKU GAYO DI DESA TANSARIL KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Sri Marlia Sari - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan ABSTRAK Sari, Sri, Marlia. 2017 Pergeseran Prosesi Budaya Turunmani Dalam Masyarakat Suku Gayo Di Desa Tansaril Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Dr. Saiful Usman, S.Pd., M.Si (2) Erna Hayati S.H., M.Hum Kata kunci : Pergeseran, Turunmani, Masyarakat Suku Gayo Penelitian ini berjudul: Pergeseran prosesi budaya turunmani dalam masyarakat Suku Gayo di Desa Tansaril Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Rumusan Masalah meliputi : (1) Bagaimana prosesi budaya turunmani dalam masyarakat Suku Gayo di Desa Tansaril Kabupaten Aceh Tengah. (2) Apa faktor yang menyebabkan bergesernya prosesi budaya turunmani pada masyarakat Suku Gayo di Desa Tansaril Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk megetahui prosesi budaya turunmani pada masyarakat Suku Gayo di Desa Tansaril Kabupaten Aceh Tengah. (2) Untuk mengetahui faktor penyebab bergesernya budaya turunmani pada masyarakat Suku Gayo di Desa Tansaril Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian terletak di Desa Tansaril Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 10 orang. Hasil penelitian ini menunujkkan bahwa (1) prosesi budaya turumani terdahulu meliputi : biden melilitkan keriris di kepala bayi dan menggendong bayi menuju sumber air atau air mengalir, bayi ditidurkan dan dibentangkan kain diatas pemukaan air, bayi ditawari, mencukur rambut bayi, menawari hewan yang akan disembelih, melaksanakan penyembelihan, menyerahkan hewan aqiqah kepada imem kampung, dan kenduri serta makan bersama. Sedangkan prosesi budaya turunmani saat ini meliputi: menyediakan hewan, memberitahu keluarga dan masyarakat, melaksanakan penyembelih hewan, mencukur rambut bayi beserta kenduri, dan pesta dengan diiringi alat musik. (2) faktor yang menyebabkan bergesernya budaya turunmani yaitu: percampuran kebudayaan, persebaran penduduk, tidak ada pewarisan budaya, hilangnya unsur budaya. Saran dalam penelitian ini yaitu : (1) Bagi masyarakat diharapkan agar dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada. (2) Dalam desa baiknya diakan proses belajar budaya yang dijadikan sebagai alat dalam pewarisan budaya, agar budaya dapat bertahan dan diteruskan ke generasi berikutnya. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PENGARUH AKULTURASI MASYARAKAT PENDATANG DENGAN MASYARAKAT SETEMPAT DALAM PROSES UPACARA PERKAWINAN ADAT GAYO (STUDI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PADA MASYARAKAT KEMUKIMAN BEBESEN KECAMATAN BEBESEN, KABUPATEN ACEH TENGAH) (Syahri Afrizal, 2020) |
|
Kembali ke sebelumnya |