//
ANALISIS AMANAT DALAM HIKAYAT PERANG ACEH ALIH BAHASA RAMLI HARUN |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Thalita Nabila - Personal Name |
---|---|
Subject | FOLK LITERATURE - ACEH |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2017 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Nabila, Thalita. 2017. Analisis Amanat Dalam Hikayat Perang Aceh (Alih Bahasa Ramli Harun). Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Dr. Ramli, M.Pd. (2) Drs. Mukhlis, M.S. Kata Kunci: Analisis, Amanat, Hikayat, Hikayat Perang Aceh Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) amanat-amanat yang disampaikan dalam Hikayat Perang Aceh dan (2) cara pengarang menyampaikan amanat dalam Hikayat Perang Aceh. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan struktural dalam bentuk penelitian kajian kepustakaan (library research). Data penelitian bersumber dari 761 bait yang terdapat dalam Hikayat Perang Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan (observasi). Berdasarkan hasil analisis data, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Pertama, terdapat sebanyak 18 amanat yang disampaikan oleh pengarang dalam Hikayat Perang Aceh di antaranya yaitu: (1) amanat untuk memuja dan memuji Allah, (2) amanat untuk berdoa, (3) amanat untuk berperang melawankafir (sebutan bagi non-Muslim), (4) amanat untuk menerima takdir Tuhan, (5) amanat untuk tidak mendustakan agama, (6) amanat untuk menjaga hubungan antar sesama manusia, (7) amanat untuk tidak mudah percaya begitu saja, (8) amanat untuk bertaubat dengan sebenar-benarnya, (9) amanat untuk berbuat sesuatu yang baik karena Allah, (10) amanat untuk beriman kepada untung baik dan untung jahat, (11) amanat untuk terus yakin dan optimis serta selalu berdoa kepada Allah, (12) amanat untuk meyakini akan adanya hari akhir, (13) amanat untuk tetap bersyukur dan menerima takdir-Nya, (14) amanat untuk memuliakan keturunan raja, (15) amanat untuk memulai suatu perbuatan dengan Bismillah, (16) amanat untuk menuntut ilmu agama walaupun jauh, (17) amanat untuk bersedekahlah bagi orang yang menuntut ilmu agama dan (18) amanat untuk berbicara sesuai dengan perbuatan. Kedua, cara penyampaian amanat oleh pengarang dalam Hikayat Perang Aceh dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu: (1) dengan cara eksplisit (tersurat) yang terdiri dari 6 point mulai dari poin 1 sampai dengan poin 6, dan (2) dengan cara implisit (tersirat) yang terdiri dari 12 point mulai dari poin 7 sampai dengan poin 18. Simpulan penelitian ini yaitu: (1) terdapat sebanyak 18 kategori amanat (sebagaimana tersebut di atas) yang disampaikan oleh pengarang dalam Hikayat Perang Aceh, (2) terdapat dua cara penyampaian amanat oleh pengarang dalam Hikayat Perang Aceh yaitu secara eksplisit (tersurat) yang terdiri dari 6 point dan secara implisit (tersirat) yang terdiri dari 12 point. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS GAYA BAHASA PERBANDINGAN DALAM HIKAYAT IBRAHIM HASAN KARYA NURMAN SYAMHAS (Dinda Deswita, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya |