//
TARI ADOK DALAM KESENIAN DENDANG-DENDANG PADA ADAT PERNIKAHAN DI KABUPATEN ACEH SINGKIL |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Nita Harfida - Personal Name |
---|---|
Subject | EDUCATIONAL PSYCHOLOGY |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2017 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Kata Kunci : Penyajian, Tari Adok, Sanggar Penelitian ini berjudul “Tari Adok dalam Kesenian Dendang-dendang pada Adat Pernikahan di Kabupaten Aceh Singkil” ini mengangkat masalah bagaimana bentuk penyajian tari Adok pada acara pernikahan? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian tari Adok yang ada di Kabupaten Aceh Singkil melalui sanggar Melati Lae Geuntuyung yang terletak di kampung kilangan kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil yang dipimpin oleh bapak Anharuddin. Populasi penelitian adalah sanggar Melati Lae Geuntuyung. Sumber data penelitian adalah koreografer tari Adok (bapak Anharuddin), mantan penari Tari Adok sejak tahun 80-an sampai 2000-an di daerah Aceh Singkil dan sekitarnya. Lokasi penelitian bertepatan di kampung Kilangan Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data dengan mereduksi data, display, serta verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tari Adok merupakan tarian yang sudah turun temurun sejak jaman dahulu hingga saat ini, tari Adok ditarikan oleh 4 orang penari, boleh kelompok laki-laki, boleh kelompok wanita, bahkan berpasangan namun penarinya tidak lebih dari 4 orang penari saja. Penari dilengkapi dengan properti selendang atau kain panjang yang selalu digunakan saat menari, mulai dari awal menari sampai didetik terakhir menari. Tarian ini memiliki 8 ragam gerak dan setiap gerak diiringi dengan dendang yaitu pantun yang dinyanyikan. Tarian ini juga memiliki tempo yang standar, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambar dan tari Adok juga memiliki unsur islami didalamnya terbukti dari pantun yang didendangkan selalu ada lafas Allah SWT, dan tari Adok ini sangat cocok untuk sarana pendidikan anak-anak. iv | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan TRADISI BERKESENIAN ADOK DALAM MASYARAKAT HALOBAN KEPULAUAN BANYAK, SUMATERA (HASAN ALI GAYO, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya |