//
EVALUASI CARA PENYEMBELIHAN SAPI DI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN (RPH) KEUDAH DAN LAMBARO |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Bhakti Prasetia N - Personal Name |
---|---|
Subject | ZEOLITE |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala |
Tahun Terbit | 2017 |
Abstrak/Catatan Bhakti Prasetia Nanda. 1005104010024. Evaluasi Cara Penyembelihan Sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Keudah dan Lambaro. Dosen Pembimbing Dr. Ir. Didy Rachmadi, M.P dan Ir. Cut Aida Fitri, M.Si sebagai Anggota RINGKASAN Laju pertumbuhan penduduk Indonesia semakin meningkat menyebabkan permintaan produk peternakan salah satunya daging sapi meningkat pula. Namun disamping itu, daging sapi yang dipasarkan diduga belum sepenuhnya memenuhi standar kesehatan sebagai sumber protein hewani yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Hal ini disebabkan karena pelaksanaan pemotongan sapi yang diduga tidak mengikuti prosedur pemotongan yang benar yang sesuai dengan SNI 01-6159-1999. Pemotongan sapi yang sehat, higienis dan aman untuk dikonsumsi seharusnya dilakukan di sebuah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dengan petugas-petugas yang kompeten dalam bidangnya dan diawasi langsung oleh instansi yang berwenang. Penelitian ini menggunakan metode survei. Sampel penelitian yang diambil menggunakan cara Purposive Sampling (Sudjana, 2005). Variabel yang diamati adalah persyaratan peralatan pemotongan, prosedur penyembelihan sapi dan higienis pekerja RPH Keudah dan Lambaro. Instrumentasi penelitian ini adalah lembaran cheklist dan kuesioner. Lembaran cheklist digunakan untuk mendapatkan data tentang persyaratan peralatan dan prosedur pemotongan sapi di RPH Keudah dan Lambaro sedangkan lembar kuesioner digunakan untuk mendapatkan data tentang higienis pekerja yang bekerja di RPH. Data yang diperoleh dari hasil pengisisan lembar cheklist dan kuesioner di RPH Keudah dan Lambaro dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Data dikelompokan menjadi tiga kategori penilaian, yaitu kategori baik, cukup dan kurang. Penggolongan kategori tersebut didasarkan pada persentase jumlah skor jawaban YA yang mengacu pada Skala Likert, baik jika persentase jumlah skor memenuhi 80-100%,cukup jika memenuhi 60-79%, dan kurang jika skor < 60%( Lind et al., 2008). Hasil penelitian menunjukkan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Keudah memiliki persyaratan peralatan sebanyak 60% berada pada kategori cukup dan RPH Lambaro sebanyak 55% berada pada kategori kurang. Prosedur pemotongan sapi di RPH Keudah dan Lambaro sama-sama mendapat persentase 81,81% dan berada pada kategori baik.Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Keudah memilik higienis pekerja sebanyak 45,24% berada pada kategori kurang dan RPH Lambaro 59,26% berada pada kategori kurang. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persyaratan peralatan RPH Keudah lebih baik dari RPH lambaro, prosedur pemotongan RPH Keudah dan Lambaro sama-sama dalam kategori baik dan higienis pekerja RPH Lambaro lebih baik dari RPH Keudah. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan STUDI EVALUASI PEMOTONGAN HEWAN QURBAN DI KOTA BANDA ACEH DAN SEBAGIAN ACEH BESAR DARI ASPEK SANITASI DAN KESRAWAN (Tati Maulidya, 2018) |
|
Kembali ke sebelumnya |