//
KEBIJAKAN PEMERINTAH TURKI TERHADAP PENGUNGSI SURIAH ERA PRESIDEN RECEP TAYYIP ERDOGAN (PERIODE 2015-2016) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | PUTRI MULYA SARI - Personal Name |
---|---|
Subject | PUBLIC ADMINISTRATION |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2017 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK PUTRI MULYA SARI, 2017 KEBIJAKAN PEMERINTAH TURKI TERHADAP PENGUNGSI SURIAH ERA PRESIDEN RECEP TAYYIP ERDOGAN (PERIODE 2015-2016) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala (Radhi Darmansyah, M.Sc) (xiv,166), pp., bibl., app. Kebijakan Turki yang terus membuka pintu bagi pengungsi Suriah telah menempatkanTurki sebagai negara penampung pengungsi terbanyak di dunia. Khususnya pada tahun 2015, Turki menampung sekitar 2.503.549 pengungsi Suriah dan pada tahun 2016 sebanyak 2.970.000 pengungsi Suriah terdaftar resmi di negara Turki. Kebijakan Turki yang terus membuka pintu perbatasan kepada para pengungsi Suriah tersebut ternyata tidak dimiliki oleh negara-negara Arab lainnya termasuk juga negara-negara di kawasan Uni Eropa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Turki era Presiden Erdogan dalam menangani pengungsi Suriah selama periode 2015-2016, serta mengetahui faktor yang melatarbelakangi kebijakan tersebut diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini bersifat kajian pustaka, dimana seluruh data bersumber dari data sekunder, yang meliputi buku, skripsi, artikel, jurnal, dokumen dan laporan serta berbagai berita yang memiliki hubungan dengan penelitian ini, selain itu data yang diperoleh juga bersumber dari hasil wawancara, sebagai bahan pendukung dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan yang diterapkan oleh Turki terhadap pengungsi Suriah periode 2015-2016, yaitu melanjutkan kebijakan pintu terbuka, memperbanyak membangun kamp pengungsi, memberikan status kewarganegaraan, bekerjasama dengan lembaga internasional, dan memberikan insentif dana kepada pengungsi Suriah. Kebijakan yang diterapkan Turki tersebut tidak dimiliki oleh negara seperti Irak, Lebanon, Yordania serta Jerman yang membatasi menangani pengungsi karena alasan ekonomi dan keamanan. Sedangkan faktor yang melatarbelakangi kebijakan Turki yaitu karena adanya dorongan politik dalam negeri yang dominannya adalah para pendukung AKP dan Erdogan, serta karena faktor ekonomi dan militer. Faktor kondisi luar negeri, yaitu letak gografis dan hubungan politik, termasuk keinginan Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa melalui kerjasama penanganan pengungsi. Pada akhirnya penulis menyarankan bahwa agar segala kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Turki terhadap pengungsi Suriah tidak berdampak besar terhadap kehidupan sosial dan keamanan di negara Turki. Kata Kunci : Pengungsi Suriah, Kebijakan Pemerintah Turki, Erdogan | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan DAMPAK KEBIJAKAN PINTU TERBUKA (OPEN DOOR POLICY) TURKI BAGI PENGUNGSI SURIAH TERHADAP KEPENTINGAN NASIONAL TURKI TAHUN 2011-2016 (STUDI KASUS PENGUNGSI SURIAH DI TURKI) (Syukran, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya |