//

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA JASA PERBAIKAN (REPARASI) TAS DALAM HAL TERJADINYA WANPRESTASI (SUATU PENELITIAN DI KOTA BANDA ACEH)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Firman Noor - Personal Name
SubjectCOMMERCIAL LAW
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala
Tahun Terbit 2017

Abstrak/Catatan

ABSTRAK FIRMAN NOOR 2017 TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA JASA PERBAIKAN (REPARASI) TAS DALAM HAL TERJADINYA WANPRESTASI (SUATU PENELITIAN DI KOTA BANDA ACEH) FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SYIAH KUALA (vi, 62) pp., tabl., bibl. (SYAMSUL BAHRI, S.H.I, M.A.) Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata. Selanjutnya berdasarkan Pasal 1320 KUH Perdata menyatakan untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat, yakni salah satunya kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya. Dalam kegiatan menawarkan jasanya untuk memperbaiki tas, pelaku usaha jasa perbaikan tas membuat kesepakatan dengan konsumen pengguna jasanya yang kemudian menjadi suatu perjanjian bagi kedua belah pihak. Beberapa isi dari kesepakatan tersebut adalah mengenai waktu penyelesaian, bentuk/model jahitan, dan pemilihan jenis bahan yang akan digunakan, serta menentukan jumlah pembayaran. Namun dalam pelaksanaan perbaikan tas, terdapat ketidaksesuaian sehingga perjanjian tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya. Tujuan penulisan skripsi ini untuk menjelaskan bentuk-bentuk wanprestasi dalam perjanjian jasa perbaikan tas, untuk menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya wanprestasi dalam jasa perbaikan tas, serta untuk menjelaskan penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian jasa perbaikan tas. Data yang diperoleh dalam penulisan skripsi ini, dilakukan dengan menggunakan metode yuridis empiris. Data sekunder didapatkan dengan cara mengkaji peraturan perundang–undangan, karya ilmiah, pendapat para sarjana, buku-buku, dan literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian ini, dan penelitian lapangan dilakukan untuk mendapatkan data primer yang berhubungan dengan penelitian ini melalui wawancara dengan responden dan informan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat beberapa bentuk wanprestasi, yakni keterlambatan waktu penyelesaian perbaikan tas, hasil jahitan yang tidak sesuai seperti bentuk/model yang diinginkan oleh konsumen, dan juga bahan-bahan yang digunakan tidak seperti yang telah diperjanjikan sebelumnya. Faktor penyebab terjadinya wanprestasi tersebut ialah menurunnya kesehatan para pekerja perbaikan tas, keterlambatan pesanan bahan-bahan dari luar daerah yang dilakukan oleh pelaku usaha, dan juga adanya kesalahpahaman para pihak dalam menentukan isi perjanjian, serta kurangnya kesadaran hukum para pihak. Penyelesaian sengketa wanprestasi yang ditempuh oleh para pihak dengan cara negosiasi atau perundingan langsung ditempat, yaitu merupakan proses tawar menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama. Disarankan kepada pelaku usaha jasa perbaikan tas agar lebih teliti dalam menentukan kesepakatan mengenai waktu penyelesaian perbaikan, dan juga mengenai bentuk/model bahan-bahan yang digunakan dalam perbaikan tas, sehingga dapat meminimalisir terjadinya wanprestasi. Disarankan kepada pihak konsumen jasa perbaikan tas agar memberikan informasi yang jelas kepada pihak pelaku usaha jasa perbaikan tas dalam hal menentukan waktu dan bentuk/model bahan yang digunakan dalam perbaikan tas yang dimaksud, sehingga pelaku usaha dapat memenuhi prestasi sesuai apa yang diperjanjikan sebelumnya.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA JASA PENITIPAN HEWAN DI BANDA ACEH (FARZANA NAFILA, 2019)

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA JASA LAUNDRY KILOAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (SUATU PENELITIAN PADA USAHA JASA LAUNDRY DI KOTA BANDA ACEH) (Doddy Arisona, 2016)

PENGGUNAAN KLAUSULA PENGECUALIAN DALAM PERJANJIAN JASA PENCUCIAN PAKAIAN (SUATU PENELITIAN DI KOTA BANDA ACEH) (Kurniawan, 2016)

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA JAHIT PAKAIAN DALAM HAL TERJADI WANPRESTASI (SUATU PENELITIAN PADA SUKA MAKMUE TAILOR KEC. SEUNAGAN KAB. NAGAN RAYA) (Ikramullah Almar, 2017)

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TERHADAP PERJANJIAN BAKU YANG MENGANDUNG KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN PARKIR (SUATU PENELITIAN DI KOTA BANDA ACEH) (Rizky Maulina Putri, 2017)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy