//

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN FERMENTASI BERBASIS TEPUNG DAUN INDIGOFRA SP TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS TELUR ALPU

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Maghfira Daini - Personal Name
SubjectFEEDS - ANIMAL HUSBANDRY
CHICKENS
REPRODUCTION - ANIMALS
FEED ADDITIVES
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
Tahun Terbit 2017

Abstrak/Catatan

RINGKASAN Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan potensi ayam kampung. Salah satu hasil dari pengembangan mutu genetik ayam lokal yang telah dilakukan adalah Ayam Lokal Pedaging Unggul (ALPU). Peningkatan produktivitas ayam ALPU dapat dilakukan melalui pemberian pakan yang sesuai. Akan tetapi, harga pakan masih terlalu tinggi. Permasalahan harga pakan tersebut dapat diatasi dengan tindakan, antara lain, memanipulasi nutrisi untuk memaksimumkan pasokan nutrien sesuai dengan genetiknya. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan pakan alternatif yang banyak tersedia di lingkungan sekitar, antara lain, daun indigofera (Indigofera sp.). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan fermentasi berbasis indigofera + dedak padi + dedak jagung + bungkil kedelai terhadap produksi dan kualitas telur ayam ALPU. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP), Universitas Syiah Kuala, tanggal 16 Februari sampai dengan 30 Mei 2017. Materi yang digunakan adalah 48 ekor ALPU betina dewasa yang diperoleh dari Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP), Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan ransum dasar berupa ransum komersil ayam petelur N524 (produksi PT Charoen Pokphand) yang disubstitusikan dengan bahan pakan fermentasi berbasis indigofera + dedak padi + dedak jagung + bungkil kedelai. Bahan pakan tersebut difermentasi menggunakan probiotik EM4. Susunan bahan pakan fermentasi adalah indigofera 15%, dedak padi 40%, dedak jagung 25%, dan bungkil kedelai 20%. Ransum perlakuan adalah bahan pakan komersil 100% (P0) dan pakan komersil + pakan fermentasi sebanyak masing-masing 95+5% (P1), 90+10 (P2), dan 85+15% (P3). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Setiap ulangan merupakan unit percobaan, masing masing terdiri dari 3 ekor ayam. Parameter yang diamati meliputi produksi (HDP, berat telur, massa telur) dan kualitas telur (yolk index, yolk colour, albumen index, HU, dan ketebalan kerabang). Data diolah secara statistik dengan menggunakan analysis of variance (ANOVA). Jika diantara perlakuan terdapat perbedaan yang nyata maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (Ott, 1993). Hasil penelitian memperlihatkan penggunaan bahan pakan fermentasi berbasis indigofera dalam ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap produksi telur (HDP), berat telur, dan massa telur ayam ALPU. Namun demikian, ayam-ayam yang diberikan ransum yang mengandung bahan pakan fermentasi berbasis indigofera (P1‒P3) memperlihatkan produksi dan massa telur cenderung lebih tinggi daripada tanpa indigofera (P0). Hasil penelitian memperlihatkan pemberian bahan pakan fermentasi berbasis indigofera berpengaruh nyata (P0,05) terhadap warna yolk, albumen index, Haugh Unit, dan ketebalan kulit telur. Telur dari ayam-ayam ALPU yang diberikan ransum yang mengandung bahan pakan fermentasi berbasis indigofera (P1‒P3) memiliki indeks kuning telur nyata lebih tinggi daripada tanpa indigofera (P0). Telur-telur ayam ALPU dari P1‒P3 juga memiliki ketinggian kuning telur yang lebih tinggi, walaupun secara statistik tidak nyata. Ini berarti penggunaan bahan pakan fermentasi berbasis indigofera nyata meningkatkan kualitas kuning telur ayam ALPU. Ayam ALPU yang diberikan ransum yang mengandung bahan pakan fermentasi berbasis indigofera memiliki kualitas putih telur (HU dan albumen index) yang sama baiknya dengan ayam ALPU yang diberikan seluruhnya ransum komersial (P0). Meskipun secara statitistik tidak nyata, ayam-ayam yang diberikan ransum P1‒P3 cenderung memiliki warna yolk dan ketebalan kerabang lebih rendah daripada kontrol (P0). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan sampai 15% bahan pakan fermentasi (indigofera 10% + dedak padi 40% + dedak jagung 30% + bungkil kedelai 20%) sebagai substitusi sebagian ransum komersil ayam ALPU selama bulan pertama periode produksi telur (1) cenderung meningkatkan produksi dan massa telur ayam ALPU dan (2) mampu secara nyata meningkatkan kekentalan kuning telur (yolk index), sedangkan kekentalan putih telur (albumen index dan HU) tidak terpengaruh, akan tetapi warna kuning telur dan ketebalan kulit telur cenderung menurun.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN FERMENTASI JAGUNG GILING, CANGKANG KEPITING DAN KULIT UDANG TERHADAP KUALITAS TELUR PUYUH (COTURNIX COTURNIX JAPONICA) (NONA SARTIKA, 2018)

JUMLAH KADAR HEMOGLOBIN DAN NILAI HEMATOKRIT AYAM BROILER SETELAH DIBERI FERMENTASI TEPUNG DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) DALAM PAKAN (Octa Sicillia Rampai, 2016)

EFEK PEMBERIAN PAKAN FERMENTASI ASAL JAGUNG GILING, CANGKANG KEPITING DAN KULIT UDANG TERHADAP RESPON PRODUKSI PUYUH (COTURNIX COTURNIX JAPONICA) (Ella Raiba Vina, 2018)

EFEK PEMBERIAN PAKAN FERMENTASI KULIT UDANG DAN CANGKANG KEPITING TERHADAP JUMLAH DAN BERAT TELUR PUYUH HIBRIDA (ANDIKA ARORA, 2019)

ANALISIS EKONOMI PEMELIHARAAN AYAM BROILER DENGAN PEMBERIAN RANSUM KOMERSIL YANG DISUBSTITUSI DENGAN BAHAN PAKAN FERMENTASIRN DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK SERTA RNPENAMBAHAN TEPUNG DAUN INDIGOFERA (rahmad aljuardi, 2014)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy