//

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KULIT PISANG FERMENTASI + BUNGKIL KELAPA + MINYAK SAWIT SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN RANSUM KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN ITIK PEKING TERHADAP PERTUMBUHAN ITIK PEKING

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang TRI HARDIANTI P - Personal Name
SubjectDUCK
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
Tahun Terbit 2017

Abstrak/Catatan

Tri Hardianti P. 1305104010043. Pengaruh Pemberian Tepung Kulit Pisang Fermentasi (Musa sp) + Bungkil Kelapa + Minyak Sawit Terhadap Pertumbuhan Itik Peking. Program Studi Peternakan. Fakultas Pertanian. Universitas Syiah Kuala. Dosen Pembimbing: Ir. Zulfan, M. Sc. dan Dr. Muhammad Daud, S. Pt., M. Si. RINGKASAN Salah satu jenis unggas yang sangat potensial sebagai pedaging adalah itik peking. Pengembangan usaha peternakan itik pedaging di Indonesia saat ini masih mengalami berbagai kendala antara lain adalah harga ransum mahal. Berdasarkan permasalahan ini diperlukan upaya mencari bahan pakan alternatif yang mudah didapat, tidak bersaing dengan manusia, dan harganya relatif murah misalnya kulit pisang. Selama ini, kulit pisang umumnya hanya diberikan langsung tanpa diolah terlebih dahulu kepada ruminansia. Kulit pisang dapat juga diberikan kepada unggas setelah diolah terlebih dahulu dengan cara difermentasi dan dibuat tepung. Salah satu pembatas penggunaan tepung kulit pisang adalah kandungan protein rendah dan serat kasar tinggi (Koni et al., 2013). Fermentasi dimaksudkan untuk meningkatkan kandungan protein tepung kulit pisang dan kecernaannya. Berdasarkan Laporan Udjianto et al. (2005), kulit pisang yang difermentasi dengan probiotik meningkat kandungan protein kasar dan menurun serat kasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung kulit pisang fermentasi + bungkil kelapa + minyak sawit + feed supplement sebagai substitusi sebagian ransum komersil periode finisher terhadap pertumbuhan itik peking. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP) tanggal 22 Februari‒19 April 2017. Materi yang digunakan adalah 96 ekor anak itik peking (DOD). Anak itik dari semua perlakuan diberikan ransum komersil ayam broiler CP511 Bravo dilanjutkan dengan CP512 Bravo selama periode 0‒3 minggu. Selanjutnya, anak itik diberikan ransum perlakuan berupa ransum komersil itik CP544 yang sebagian disubstitusi dengan tepung kulit pisang fermentasi + bungkil kelapa + minyak sawit + feed supplement dengan level 100+0+0+0+0% (R1), 92+4+2,5+0,5+1% (R2), 85+8+5+1+1%(R3), dan 85+12+7,5+1,5+1% (R4) selama periode 3‒8 minggu. Rancangan yang digunakan adalah block randomized design (BRD) terdiri dari 4 perlakuan dan 4 blok. Setiap blok merupakan unit percobaan masing-masing terdiri dari lima ekor itik peking. Parameter yang diukur adalah berat badan akhir, pertambahan berat badan, konsumsi ransum, dan konversi ransum. Data yang diperoleh dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA), jika di antara perlakuan terdapat perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (Ott, 1993). Hasil penelitian memperlihatkan penggunaan tepung kulit pisang fermentasi + bungkil kelapa + minyak sawit + feed supplement sebagai substitusi sebagian ransum komersil itik selama umur 3‒8 minggu tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap rataan berat badan akhir (umur 8 minggu), pertambahan berat badan (PBB), konsumsi, dan konversi ransum itik peking, baik selama umur 3–8 minggu maupun selama periode pemeliharaan 0–8 minggu. Hasil ini menunjukkan bahwa tepung kulit pisang fermentasi (TKPF) dapat mensubstitusi sampai 12% ransum komersil itik selama umur 3‒8 minggu dengan penambahan 7,5% bungkil kelapa, 1,5% minyak sawit, dan 1% feed supplement tanpa menurunkan secara nyata bobot badan akhir (BBA) dan rataan pertambahan berat badan itik peking (PBB). Meskipun demikian, penggunaan TKPF dalam level yang lebih tinggi (8% atau lebih) cenderung menurunkan BBA dan PBB itik peking. Rataan konsumsi ransum itik peking per minggu dari semua perlakuan hampir sama. Meskipun secara statistik tidak nyata, penggunaan TKPF cenderung memperburuk angka konversi ransum itik peking. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tepung kulit pisang fermentasi dapat digunakan sampai 12% ditambah 7,5% bungkil kelapa, 1,5% minyak sawit, dan 1% feed supplement untuk mensubstitusi penggunaan ransum komersil itik selama periode grower/finisher (umur 3–8 minggu) tanpa berpengaruh nyata terhadap berat badan akhir, pertambahan berat badan, konsumsi, dan konversi ransum itik peking.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ANALISIS EKONOMI PEMELIHARAAN ITIK PEKING DENGAN PEMBERIAN TEPUNG KULIT PISANG FERMENTASI + BUNGKIL KELAPA + MINYAK SAWIT SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN RANSUM KOMERSIL (SRI WAHYUNI, 2017)

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KULIT PISANG FERMENTASI + BUNGKIL KELAPA + MINYAK SAWIT SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN RANSUM KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN ITIK PEKING TERHADAP PERTUMBUHAN ITIK PEKING (TRI HARDIANTI P, 2017)

PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN TEPUNG KULIT PISANG FERMENTASI, BUNGKIL KELAPA, DAN MINYAK SAWIT TERHADAP BERAT DAN PERSENTASE BEBERAPA ORGAN TUBUH ITIK PEKING (Humaira Asra, 2017)

ANALISIS EKONOMIS PEMELIHARAAN ITIK PEKING PEDAGING YANG DIBERI RANSUM KOMERSIL RNYANG DISUBSTITUSI DENGAN BAHAN PAKANRNKANGKUNG (IPOMOEA AQUATICA FORSK) FERMENTASI (KASWATI, 2014)

PENGARUH SUPLEMENTASI FERMENTASI HIJAUANRNKANGKUNG DAN PROBIOTIK TERHADAPRNPERTUMBUHAN ITIK PEKING (hildayani, 2014)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy