//
EVALUASI PERESEPAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN (RSUDZA) ACEH TAHUN 2016 |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Desi Agustin - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Evaluasi peresepan antibiotik pada pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) telah dilakukan untuk menentukan tingkat peresepan antibiotik yang sesuai berdasarkan fungsi ginjal pasien GGK yang menjalani rawat inap di RSUDZA. Evaluasi yang dilakukan adalah menen-tukan kesesuaian dosis antibiotik yang diresepkan pada pasien GGK. Penyesuaian dosis berdasarkan fungsi ginjal pasien penting dilakukan untuk mencegah ter-jadinya akumulasi metabolit dan toksisitas akibat penggunaan antibiotik. Metode penelitian yang dilakukan adalah survei analitik dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling selama periode Juli-Desember 2016. Pasien yang termasuk dalam penelitian ini berjumlah 69 orang dengan pasien laki-laki sebanyak 34 orang dan perempuan sebanyak 35 orang. Pasien GGK memperoleh peresepan antibiotik sebanyak 97 kali peresepan. Antibiotik yang diresepkan adalah antibiotik golongan β laktam (meropenem, vankomisin, dan sefalosporin antara lain yaitu sefadroksil, sefiksim, sefoperazon, seftizoksim, seftriakson, dan sefepim), kuinolon (siprofloksasin dan levofloksasin) dan makrolida (azitromisin dan klindamisin), serta antibiotik lain yang diresepkan yaitu isoniazid dan rifampisin. Hasil evaluasi memperlihatkan bahwa sebesar 51% pasien GGK memperoleh peresepan antibiotik yang sesuai, 46% pasien mem-peroleh peresepan antibiotik yang tidak sesuai, dan 3% pasien memperoleh antibi-otik yang tidak dapat ditentukan kesesuaiannya. Seftriakson merupakan jenis anti-biotik yang paling banyak diresepkan, yaitu sebesar 30% dan merupakan perese-pan antibiotik yang sesuai dengan fungsi ginjal. Jenis antibiotik dengan peresepan yang tidak sesuai adalah meropenem (13,40%), sefiksim (4,12%), sefepim (8,25%), siprofloksasin (7,22%), dan seftizoksim (1,03%). Sebesar 5% antibiotik sefoperazon tidak dapat ditentukan kesesuaian peresepannya. Kata Kunci : Gagal Ginjal Kronik (GGK), fungsi ginjal, antibiotik. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan GAMBARAN GINGIVITIS PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS (KAJIAN DI INSTALASI HEMODIALISIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH) (PUTRI SRI WAHYUNI, 2016) |
|
Kembali ke sebelumnya |