//
KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PEREMPUAN PEDAGANG SAYUR DI DESA TUNGKOP DARUSSALAM ACEH BESAR, 1996 – 2014 |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Trislawati - Personal Name |
---|---|
Subject | WOMEN - SOCIAL CONDITIONS WOMEN - PSYCHOLOGY |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2015 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Kata Kunci : Sosial Ekonomi, Perempuan, Pedagang Sayur penelitian yang berjudul “Kehidupan Sosial Ekonomi Perempuan Pedagang Sayur di Desa Tungkop Darussalam Aceh Besar,1996-2014. Mengangkat masalah Kehidpan Sosial Ekonomi Perempuan Pedagang Sayur. Penelitian ini menggunakan dengan pendekatan Kualitatif bersifat Deskriptif dengan jenis penelitian Historis. Sumber diperoleh dari Observasi dan wawancara kepada perempuan Pedagang Sayur hasil penelitian menjelaskan. Tahun 1996-2014 Didesa Tungkop terdapat status perempuan telah menjadi Janda dan Bersuami, karena adanya desakan ekonomi yang terus menerus apabila mengandalkan hasil sawah kebutuhan hidup sehari-hari tidak dapat terpenuhi, karena menunggu masa panen selama 90 hari, mereka memanfaatkan usaha ini karena ingin membantu suami hasilnya di gunakan untuk penambahan rumah tangga dan kebutuhan musim-musiman seperti Idul Fitri. hambatan-hambatan yang mereka alami seperti keterbatasan modal, terbatasnya bahan dagang, serta waktu yang terbatas yang harus bangun lebih pagi untuk memasarkan jenis dagangan mereka. Awal Tahun 1996 hingga 2007 produksi jenis sayur-sayuran terjadi musiman, sehingga turut mempengaruhi pendapatan perempuan pedagang sayur, kurangnya konsumen untuk membeli jumlah yang lebih besar karena harga jenis sayur dikatakan murah, hanya mendapatkan penghasilan sebesar Rp.1.257.000,- rata-rata setelah memenuhi kebutuhan pokok, mereka hanya dapat membeli barang berupa Televisi dan Kulkas Saja. Tahun 2008-2014 jumlah penduduk di Desa Tungkop terjadi peningkatan sehingga sekejahteraan pendapatan buruh perempuan pedagang sayur semakin meningkat, tetapi tingkat produksi pedagang sayur menurun, akibat kemarau panjang sehingga harga jenis sayur-sayuran seperti Kangkung, Bayam, Dan Sawi Naik, harga jenis sayur melambung tinggi seperti Bayam Rp,250 naik menjadi Rp.4.000,-, Kangkung Rp.125 Naik menjadi Rp. 4.000, Sawi Rp.200,- naik menjadi Rp 4000/ ikat, sedangkan jenis Terong Rp. 1.250 naik menjadi Rp. 10.000/ Kg.Pendapatan perempuan pedagang sayur memperoleh sebesar Rp. 3.140.000/bulan. Setelah memenuhi kebutuhan pokok, Pendidikan, mereka juga dapat memenuhi kebutuhan Sekunder. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan KONTRIBUSI PEREMPUAN PEDAGANG SAYUR TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA (SUATU PENELITIAN DI PASAR TRADISIONAL KEUTAPANG ACEH BESAR) (Deafatunnizwa Ulfida, 2016) |
|
Kembali ke sebelumnya |