//

DISFEMISME BAHASA ACEH DALAM TUTURAN MASYARAKAT GAMPONG ATONG KECAMATAN MONTASIK ACEH BESAR

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Zahratul Husna - Personal Name
SubjectPIDIE - LANGUAGE DIALEK
Bahasa Indonesia
Fakultas FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Tahun Terbit 2016

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Husna, Zahratul. 2016. Disfemisme Bahasa Aceh dalam Tuturan Masyarakat Gampong Atong Kecamatan Montasik Aceh Besar. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Drs. Yusri Yusuf, M.Pd. (2) Drs. Ridwan Ibrahim, M.Pd. Kata kunci: Disfemisme, bahasa Aceh Penelitian ini berupaya mengungkapkan disfemisme dalam bahasa Aceh. Secara khusus, mengkaji masalah ungkapan disfemisme yang digunakan oleh masyarakat Gampong Atong, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah tuturan bahasa Aceh masyarakat Gampong Atong, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, rekam, catat dan introspeksi. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat ungkapan disfemisme dalam bahasa Aceh di Gampong Atong. Adapun ungkapan disfemisme tersebut berfungsi, (1) sebagai panggilan, (2) kata seru, dan (3) Menunjukkan kebanggaan. Ungkapan disfemisme tersebut memiliki beberapa referensi, yaitu (1) panca indera, (2) kelamin, (3) binatang, (4) sikap, (5) perilaku, dan (6) penyakit. Ungkapan disfemisme yang bereferensi panca indera terdiri atas (a) kloe dan (b) dibleuet. Ungkapan disfemimse yang bereferensi kelamin terdiri atas (a) pѐk ma. Ungkapan disfemisme yang bereferensi binatang terdiri atas (a) lagѐe bui, (b) asѐ t ta'euen , dan (c) ngöng lagѐe asѐ. Ungkapan disfemisme yang bereferensi sikap yaitu, hana that jam. Ungkapan disfemisme yang bereferensi perilaku terdiri atas (a) sangak, (b) udok, (c) takat, (d) karaba, (e) kông, (f) takuran, (g) lok-lok, (h) kom, (i) mamöh, (j) kuhok, (k) eumpeuen prut, (l) ‘ok leumo, (m) ‘ok ma, (n) hana atѐ. Ungkapan disfemisme yang bereferensi penyakit terdiri atas (a) hѐ taeuen, (b) pungoe bui, (c) waba kireueuh, dan (d) budôk.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

DISFEMISME BAHASA ACEH DALAM TUTURAN ANAK-ANAK DI GAMPONG ULEE LHAT, MONTASIK, ACEH BESAR (KHAIRATIN NISAK, 2018)

VARIASI BAHASA ACEH DIALEK ACEH BESAR DAN BAHASA ACEH DIALEK PIDIE PADA MASYARAKAT ACEH DI KOTA SABANG (mauliana, 2013)

PENGGUNAAN MAKIAN BAHASA ACEH DALAM TUTURAN MASYARAKAT RNDI GAMPONG SIEM KECAMATAN DARUSSALAM ACEH BESAR (Cut Rahmi Hardiana, 2014)

KONSTRUKSI KALIMAT INTEROGATIF BAHASA ACEH DIALEK PEUSANGAN (Julia Fitri, 2017)

KONSTRUKSI MEU-… THAT DALAM BAHASA ACEH (TINJAUAN DESKRIPTIF MORFOLOGI BAHASA ACEH PADA DIALEK PEUSANGAN) (Azwita, 2017)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy