//

PENGARUH VARIASI TINGGI PYLON TERHADAP LENDUTAN DAN GAYA DALAM JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DENGAN INCLINED HANGER AKIBAT BEBAN STATIS

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Ardli Pratama Putra - Personal Name
SubjectSTRUCTURAL ENGINEERING
SUSPENSION BRIDGES - CONSTRUCTION
Bahasa Indonesia
Fakultas FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Tahun Terbit 2017

Abstrak/Catatan

Jembatan gantung merupakan pilihan efektif sebagai prasarana transportasi untuk menyeberangi sungai dan perlintasan jurang yang kondisinya tidak memungkinkan untuk pelaksanaan pembuatan pilar akibat keterbatasan dana, teknologi, dan sum-ber daya manusia. Pada jembatan gantung perlu ditinjau analisis kelayakan kon-struksi jembatan khususnya yang berhubungan dengan elemen struktur dominan, salah satunya adalah kabel utama. Beban yang diterima jembatan gantung disalurkan pada kabel utama kemudian diteruskan ke blok angkur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis statis jembatan gantung pejalan kaki terhadap variasi kedalaman lengkungan kabel utama dengan kabel penggantung vertikal. Evaluasi dari struktur jembatan dilakukan secara teoritis dan pemodelan dengan menggunakan software CSI Bridge. Variabel penelitian berupa kedalaman lengkungan kabel utama yang terdiri dari tiga variasi, yaitu L/8, L/10, dan L/12 dengan panjang bentang jembatan 80 m, tinggi menara 11,5 m. Ukuran menara dan dimensi profil untuk masing-masing variasi sama. Beban rencana yang diana-lisis adalah beban mati, beban hidup, dan beban kendaraan yang termuat dalam panduan SNI 03-3428-1994 dengan kelas pengguna pejalan kaki yaitu kelas I. Dari hasil perhitungan dan analisis terhadap 3 variasi diketahui bahwa jembatan variasi 1 (L/8) memiliki kinerja paling baik terhadap parameter layan dan parameter kekuatan yang dihasilkan dengan lendutan dan momen maksimum pada gelagar jembatan yaitu 0,212 m dan 509,244 kNm, gaya aksial maksimum kabel sebesar 615,431 kN, tegangan maksimum pada kabel utama, penggantung dan backstay masing-masing 78,359 MPa, 27,257 MPa dan 97,98 MPa. Sedangkan pada menara diperoleh lendutan maksimum sebesar 0,0187 m yang menunjukkan menara sudah cukup kaku. Gaya aksial dan tegangan maksimum pada menara yaitu 833,858 kN dan 53,797 MPa. Perubahan besarnya kedalaman lengkungan dari L/12 ke L/10 dan L/8 dapat memperkecil nilai lendutan masing-masing 30,47% dan 57,55%.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ANALISIS STATIS JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DENGAN KABEL PENGGANTUNG VERTIKAL TERHADAP TIGA VARIASI KEDALAMAN LENGKUNGAN KABEL (Rusmala Nurdianti, 2017)

ANALISIS DINAMIS RIWAYAT WAKTU JEMBATAN GANTUNG AKIBAT PEJALAN KAKI DAN KENDARAAN RODA DUA (SARWO EDHI, 2017)

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGIRIMAN DATA BACAAN SENSOR AKSELEROMETER JEMBATAN BERBASIS ARDUINO (Syahrul Azmi, 2015)

KAPASITAS PENAMPANG BALOK PROFIL DOUBLE KANAL (C) FERRO FOAM CONCRETE (AULIA RAHMAN, 2016)

STUDY EKSPERIMENTAL BALOK PROFIL KANAL (C) FERROFOAM CONCRETE DENGAN PENAMBAHAN POZZOLAN (Aulia Ismatullah, 2017)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy