//

ANALISIS BUDIDANYA USAHA TANAMAN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS) PADA POLYBAG DI UPTD. BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERTANIAN KECAMATAN LEMBAH SEULAWAH KABUPATEN ACEH BESAR

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang SULANI AULIA.S - Personal Name

Abstrak/Catatan

RINGKASAN Sulani Aulia S. Nim 1405002010070 “ Analisis Budidaya Usaha Tanaman Seledri (Apium graveolens) pada Polybag di UPTD. Balai Pendidikan dan Pelatihan Pertanian di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar”. dibawah bimbingan Ibu Widyawati, SE, M.Si, Ak. Tanaman seledri (Apium graveolens) termasuk dalam keluarga Umbelliferae, salah satu tanaman yang cocok untuk ditanam secara polybag, selain dapat dimanfaatkan untuk tanaman sayur, juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat yaitu dapat dijadikan sebagai penurun tekanan darah tinggi dan rematik, bijinya dijadikan bahan penyedap dan ekstrak minyak seledri dimanfaatkan sebagai obat. Tanaman seledri merupakan sayuran sub tropis, seledri membutuhkan sinar matahari yang cukup sekitar 8 jam sehari. Namun tanaman seledri tidak tahan terkena sinar matahari secara langsung yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan tanaman seledri menjadi layu atau menguning. Sebaliknya jika kekurangan sinar matahari tanaman seledri dapat berwarna pucat. Suhu udara yang ideal untuk tanaman seledri berkisar antara 15-24 0C. Namun pada saat berkecambah, benih seledri menghendaki suhu yang agak rendah sekitar 10-18 0C. Bila ditanam di tanah, seledri menghendaki tanah yang subur dan kaya akan unsur hara. Bertanam secara polybag awalnya bukan untuk tujuan komersial, namun jika dilakukan secara serius terdapat banyak keuntungan yang bisa diperoleh yaitu (1) Dapat menyebabkan suasana rumah yang lebih nyaman, (2) Dapat dilakukan di lahan luas maupun lahan terbatas, dan (3) Pemanenan dapat dilakukan lebih cepat dibanding usia sebenarnya. Membudidayakan tanaman seledri ada dua cara, yaitu cara generative dan vegetative. Cara generative yaitu dengan cara menggunakan biji sedangkan cara vegetative mengunakan anakkan dari induk. Tanaman seledri yang tumbuh dari benih bisa di panen pada 90 – 125 hari. Seledri di panen ketika sudah mencapai fase layak jual, tapi ukuran lebih beragam tidak dapat dihindari. Penundaan panen dapat menyebabkan tanaman bergabus, sementara panen terlalu dini mengakibatkan tangkai daun kecil. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong daun di atas tanah untuk memungkinkan pertumbuhan kembali daun gudang. Metode penugasan akhir dilakukan dengan melakukan Metode Studi Kasus (Case Study) pada lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan dua data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara langsung dilapangan kepada Staf UPTD. Balai Pendidikan dan Pelatihan Pertanian (Bapak Muhammad Yusra) dengan metode wawancara langsung yang telah direncanakan sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari beberapa studi kepustakaan dan sumber lain yang terkait dengan penugasan akhir ini yang berkaitan sebagai pendukung. Analisis yang digunakan dalam penugasan akhir adalah analisis pendapatan yang merupakan selisih antara nilai produksi dan biaya yang dikeluarkan dalam suatu proses produksi pada suatu pariode tertentu, dan analisis kelayakan yang terbagi menjadi 2 yaitu Analisis R/C Ratio yang merupakan perbandingan antara penerimaan usaha dengan total biaya dan Analisis BEP yang merupakan titik impas, dimana perusahaan tidak mengalami kerugian dan keuntungan. Berdasarkan hasil analisis diproleh nilai pendapatan sebesar Rp. 1.944.000, dengan jumlah pengeluaran sebesar Rp.259.500, keuntungan diproleh sebesar Rp.684.500 dan nilai R/C ratio yang diproleh sebesar 1.54 dengan rumus jika R/C > 1 maka usaha dapat dinyatakan mengalami keuntungan dan layak diusahakan. Sedangkan berdasarkan BEP titik impas akan dicapai saat budidaya seledri dalam polybag menghasilkan sebanyak 11.667 Kg atau titik impas akan dicapai pada harga jual seledri Rp 6.972/Kg.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH CAIR TAHU DAN PEMBERIAN AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR FLAVONOID PADA SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS L.) (CUT PUTRI AMALYA, 2017)

PEMBUATAN PUPUK SLOW RELEASE (MG(NO3)2.6H2O DENGAN MATRIKS ABU SEKAM PADI + SAGU + KITOSAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS) (Syahlidayani, 2017)

ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKTIVITAS SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS L) PADA USAHATANI DI DESA CUCUM KECAMATAN KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR (Muhammad Munawir, 2015)

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN YANG DIINDUKSI STRES LISTRIK (Fara Meutia, 2015)

EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS) TERHADAP PERTUMBUHAN ENTEROCOCCUS FAECALIS (Wira Stary Rukmana, 2014)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy