//
MUSEUM KOPI DI BANDA ACEH TEMA: NEO VERNAKULAR |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Hafsah Sundaria Saidi - Personal Name |
---|---|
Subject | ARCHITECTURE-DESIGN AND PLANS COMMERCIAL BUILDINGS-ARCHITECTURE |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2017 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK MUSEUM KOPI DI BANDA ACEH Oleh: HAFSAH SUNDARIA SAIDI NIM: 1304104010010 Saat ini kopi Indonesia menempati peringkat keempat sebagai penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang. Sebagai provinsi salah satu penghasil kopi kecanduan masyarakat pada kopi menjadikan warung kopi sebagai lahan bisnis di Aceh. Kopi juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari konteks sosio-kultural Aceh. Sebagai produk suatu kebudayaan, minum kopi memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup masyarakat. Minum kopi di warung kopi pada masyarakat Aceh menjadi ‘simbol’, kebutuhan, sekaligus juga arena untuk memaknai kembali atau memberikan energi produktif tumbuhnya alternatif-alternatif baru, kreasi positif, bahkan oposisi-kritis terhadap kondisi, aturan, dan tatanan sosial yang ada. Diskusi yang berkelanjutan dan konstruktif terhadap ide-ide yang berkembang di warung-warung kopi di Aceh, dapat memberikan sumbangan terhadap gagasan pembangunan, sosial, dan kebudayaan di Aceh masa kini dan masa depan. Oleh Karena itu Museum Kopi ini bertujuan lebih mengenal jenis-jenis kopi yang ada di aceh itu sendiri, serta memberikan sarana bagi melestarikan budaya minum kopi yang berada di Banda Aceh. Kata Kunci: Museum Kopi, Budaya, Kopi Aceh, Neo Vernakular, sosiokultural Aceh | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PERANCANGAN PUJASERA DI BANDA ACEH (Ratu Fathin Raniya, 2020) |
|
Kembali ke sebelumnya |