//

PERAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA (BPCB) ACEH DALAM PELESTARIAN SITUS-SITUS BERSEJARAH DI KOTA BANDA ACEH (1990-2015)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Oga Umar Dhani - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Dhani, Oga Umar. 2016. Peranan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh dalam Pelestarian Situs-situs Bersejarah di Kota Banda Aceh (1990-2015). Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Dr. Husaini, M.A (2) Drs. Teuku Abdullah, S.H, M.A Kata kunci: BPCB Aceh, Cagar Budaya, Peranan, Pelestarian Penelitian ini mengangkat masalah tentang bagaimana peranan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh dalam pelestarian situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh dari tahun 1990-2015. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana peran dan kebijakan, perkembangan dan kendala yang dihadapi BPCB Aceh dalam melestarikan situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yakni wawancara dengan informan meliputi staf BPCB Aceh dan juru kunci situs dan warga di sekitar situs bersejarah, dokumentasi pada arsip BPCB Aceh dan surat kabar, dan observasi langsung ke situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan pendekatan kualitatif dan arkeologi. Hasil analisis data menunjukkah bahwa BPCB Aceh sudah mulai melestarikan situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh sejak pertama berdiri tahun 1990. Perkembangan pelestarian situs-situs bersejarah di Banda Aceh mengalami beberapa kendala seperti kurangnya tenaga ahli, sarana pendukung dan pendanaan serta kendala masa konflik dan tsunami yang telah menghacurkan sebagian situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh. BPCB Aceh mengelola 10 situs bersejarah sebagai cagar budaya di Kota Banda Aceh beserta menempatkan juru perlihara yang bertugas merawat dan melestarikan. Disarankan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan Pemerintah Aceh untuk lebih memperhatikan peninggalan situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh. Kepada BPCB Aceh untuk lebih meningkatkan kinerjanya dalam pelestarian dan civitas akademika untuk dapat melakukan studi serupa yang berkaitan dengan situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh agar pemeritah dan BPCB Aceh mempunyai acuan jelas dalam melestarikan situs-situs tersebut.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

KEWENANGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH DALAM PELESTARIAN MAKAM YANG TELAH DITETAPKAN SEBAGAI CAGAR BUDAYA (Fajar Qadri, 2020)

PERLINDUNGAN LOKASI YANG DIDUGA SITUS CAGAR BUDAYA OLEH PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH (SUATU PENELITIAN PADA PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAAN AIR LIMBAH (IPAL) DI GAMPONG JAWA ) (DESFA MEUTIA LESTARI, 2018)

PEMUKIMAN MILITER PENINGGALAN BELANDA DI BANDA ACEH (KAJIAN KOMPARASI PERKEMBANGAN PEMUKIMAN MILITER DI NEUSU JAYA DAN KUTA ALAM, 1900-2015) (Maisal Gusri Daulay, 2017)

PERSEPSI MASYARAKAT SEKITARTERHADAP KEBERADAAN SITUS BERSEJARAH MAKAM KANDANGXIIKAMPUNGBARU, KECAMATAN BAITURRAHMAN KOTA BANDA ACEH (Fahzian Aldevan, 2018)

INTERPRETASI ANOMALI MEDAN MAGNETIK TOTAL PADA SITUS ARKEOLOGI MASJID TUHA INDRAPURI, ACEH BESAR (CUT INTAN KEUMALA, 2020)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy