//
PENGARUH BUDAYA PATRIARKI TERHADAP PEROLEHAN SUARA PEREMPUAN PADA PEMILU 2014 DI ACEH TENGAH DAN BENER MERIAH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Tri Misrawati - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan v ABSTRAK TRI MISRAWATI, PENGARUH BUDAYA PATRIARKI TERHADAP 2017 PEROLEHAN SUARA PEREMPUAN PADA PEMILU 2014 DI ACEH TENGAH DAN BENER MERIAH. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala (Radhi Darmansyah, M.Sc) (xi,62), pp., bibl., app, Penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya Patriarki Terhadap Perolehan Suara Perempuan Pada Pemilu 2014 di Aceh Tengah dan Bener Meriah” mengangkat masalah adanya bentuk pembatasan terhadap hak perempuan dalam partisipasi politik karena pengutamaan kepentingan laki-laki. Aceh Tengah dan Bener Meriah yang mayoritas penduduknya memiliki sistem adat, budaya dan kebiasaan yang sama sebagai masyarakat Gayo menjadi salah satu wilayah yang pada pemilihan anggota legislatif Tahun 2014 menunjukkan bahwa rendahnya perolehan suara perempuan menjadi alasan kurangnya keterwakilan anggota legislatif perempuan dari daerah pemilihan 4 di DPRA. Rendahnya perolehan suara perempuan pada pemilu 2014 menggambarkan bahwa adanya budaya yang tidak percaya terhadap kemampuan perempuan dalam politik atau yang biasa disebut sebagai budaya patriarki di lingkungan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apa yang menyebabkan rendahnya perolehan suara perempuan dan bagaimana pengaruh budaya patriarki terhadap perolehan suara perempuan dalam pemilu. Pendekatan yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan t eori feminist dan teori voting behavior untuk menganalisa permasalahan yang terjadi dimasyarakat. Hasil penelitian menunjukkan adanya beberapa hambatan bagi perempuan untuk memperoleh suara dalam pemilu yaitu pola pikir atau pandangan masyarakat yang menganggap perempuan lemah dalam politik, minimnya pengetahuan dan kualitas politik calon anggota legislatif perempuan, pola pendekatan atau kampanye caleg perempuan yang dianggap tidak menyeluruh, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang makna politik, serta adanya budaya patriarki di lingkungan masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah sangat berpengaruh terhadap perolehan suara perempuan dalam pemilu 2014. Tidak adanya pembinaan perempuan Gayo untuk masuk ke dalam politik menyebabkan perempuan tidak memiliki kapasitas dan kualitas sebagai pemimpin dan hal tersebut menjadi penyebab adanya ketidakyakinan masyarakat terhadap keterlibatan perempuan dalam politik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih adanya budaya patriarki di lingkungan masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah menjadi salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap perolehan suara anggota legislatif perempuan pada Pemilu 2014. Kata Kunci : Budaya patriarki, Perempuan, Politik | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PEROLEHAN SUARA PARTAI GERINDRA BERDASARKAN PERSEPSI ETNIK-ETNIK DI KABUPATEN BENER MERIAH PADA PEMILU 2014 (STUDI KASUS POLITICAL MARKETING PRABOWO SUBIANTO TERKAIT ISU PELANGGARAN HAM DI ACEH PADA MASA KONFLIK) (Balian Putra, 2016) |
|
Kembali ke sebelumnya |