//
KAJIAN KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN ALTERNATIF KUALA TUHA – LAMIE BERDASARKAN ANALISA CONSUMER SURPLUS |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | ZAHROEL BARADY - Personal Name |
---|---|
Subject | SURVEYING - ROAD ENGINEERING ROADS-TRANSPORTATION SERVICE |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala |
Tahun Terbit | 2017 |
Abstrak/Catatan KAJIAN KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN ALTERNATIF KUALA TUHA – LAMIE BERDASARKAN ANALISA CONSUMER SURPLUS Oleh, Zahroel Barady Nim. 1409200060053 Komisi Pembimbing: 1. Dr. Ir. M. Isya, MT 2. Dr. Irin Caisarina, ST, M.Sc ABSTRAK Ruas jalan Kuala Tuha – Lamie (Jalan Alternatif) terletak di Kabupaten Nagan Raya merupakan jalan alternatif lintas Barat Selatan selain ruas jalan eksisting Kuala Tuha – Simpang Peut – Lamie (Jalan Eksisting). Ruas jalan alternatif ini melalui pesisir pantai mempunyai panjang total sekitar 47,6 km. Mengingat ruas jalan eksisting yang melalui daerah pegunungan dengan panjang totalnya sekitar 49,5 km mempunyai selisih jarak 1,9 km. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan ekonomi transportasi berdasarkan metode Consumer Surplus, persepsi masyarakat dan analisis sensitivitas terhadap kelayakan pembangunan ruas jalan alternatif. Metode yang digunakan untuk menganalisis ekonomi transportasi adalah dengan metode Pacific Consultant International (PCI). Hasil analisa data waktu perjalanan rata-rata yang dibutuhkan untuk ruas jalan eksisting adalah 1,26 jam dan untuk ruas jalan alternatif adalah 1,06 jam setiap kali perjalanan, sehingga mempunyai manfaat penghematan waktu dari pembangunan jalan alternatif ini adalah 0,20 jam setiap kali perjalanan. Penghematan nilai waktu sebesar Rp. 23.828/jam untuk mobil penumpang, Rp. 157.812/jam untuk bus dan Rp. 16.344/jam untuk truk, sedangkan untuk BOK sebesar Rp. 387/km untuk mobil penumpang, Rp. 1.818/km untuk bus dan Rp. 1.438/km untuk truk. Berdasarkan evaluasi ekonomi pembangunan jalan ini pada tahun ke 14 (tahun 2031) sejak jalan dibuka sudah memenuhi standard kelayakan ekonomi dengan discount rate 10% dan 12%. Pada discount rate 10% didapat nilai BCR 1,24, NPV Rp. 39.270.069.000, pada discount rate 12% didapat nilai BCR 1,09, NPV Rp. 13.418.889.000, dan nilai EIRR didapat pada discount rate 13,31% atau pada nilai NPV = 0. Analisis sensitivitas terdapat parameter NPV discount rate 10% nilai yang paling besar pada skenario I dan paling rendah pada skenario VI, parameter BCR discount rate 10% dan IRR nilai yang paling besar pada skenario VII dan paling rendah pada skenario I. Persepsi masyarakat baik yang bertempat tinggal pada lokasi pembangunan jalan alternatif maupun masyarakat umum dan perusahaan angkutan umum sangat setuju dan mendukung dengan dibangunnya jalan alternatif. Kata Kunci : Consumer Surplus, Pacific Consultant International (PCI), Persepsi masyarakat, Ekonomi transportasi | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan KELAYAKAN EKONOMI RUAS JALAN SIMPANG LAMIE – KUALA TUHA DITINJAU DARI ASPEK PRODUCER SURPLUS (EDDY PRIYATNO, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya |