//

MODIFIKASI PAKAIAN ADAT PERKAWINAN KABUPATEN ACEH TENGGARA

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Masniar - Personal Name
SubjectCLOTHING AND DRESS
Bahasa Indonesia
Fakultas FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Tahun Terbit 2017

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Masniar. 2017. Modifikasi Pakaian Adat Perkawinan Kabupaten Aceh Tenggara. Skripsi, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Kelurga, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing : (1) Dra. Mukhirah, M.Pd (2) Dra. Rosmala Dewi., M.Pd Kata Kunci : Modifikasi, Pakaian Adat Perubahan pakaian adat Aceh Tenggara khususnya pada pakaian wanita. Dalam pemakaian gelang, kalung, dan aksesoris lainnya sudah banyak dirubah atau dikurangi sehingga sudah menghilangkan keasliannya, pakaian adat harus dilestarikan dan dijaga karena itu adalah warisan suatu kabupaten dan tidak boleh dihilangkan fungsi. Penelitian yang berjudul Modifikasi Pakaian Adat Perkawinan Kabupaten Aceh Tenggara.Tujuan mengidentifikasi pakaian adat tradisional Aceh Tenggara, pakaian adat yang telah dimodifikasi, perkembangan modifikasi pakaian adat Aceh Tenggara dari segi bentuk pakaian, motif, warna, dan perlengkapan busana dan mengetahui menyebabkan perubahan pakaian adat Kabupaten Aceh Tenggara. Pendekatan penelitian adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini sebayak 4 orang yang terdiri dari 2 tokoh adat, 2 orang penyewa pakaian adat yang berada di Kabupaten Aceh Tenggara. Hasil penelitian bentuk pakaian wanita berwarna hitam dipenuhi bordiran Sara Opat, belah depan dan menggunakan kancing kenop , bagian bawah (rok) menggunakan kain songket. Sedangkan yang sudah dimodifikasi dari segi bentuk pakaian masih sama. Hanya ada penambahan selendang diberi pita bikubiku pada bagian pinggirnya. Dari segi bentuk bawahanya (rok) berbentuk setegah lingkaran menggunakan bordiran yang beraturan dengan motif Sara Opat, pinggiran dipenuhi dengan motif Embun Bekhangka, Pucuk Khebung, Sara opat, Puter tali. Ada 4 jenis motif pada pakaian adat Alas Embun Bekhangka, Pucuk Khebung, Sara opat, Puter tali. Perlengkapan yang digunakan Gelang Kul, Kalung (Bogok), Bunge Sumbu. Dengan warna kuning, merah, putih, dan hijau. Penyebab terjadinya perubahan pakaian adat Aceh Tenggara karena mengikuti perkembangan zaman seperti dari rok suai berubah menjadi rok setengah lingkaran agar lebih memudahkan untuk berjalan.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PERKEMBANGAN PAKAIAN ADAT PERKAWINAN KABUPATEN PIDIE (EVA YULIA, 2018)

MEDIA PEMBELAJARAN DAN PENGENALAN PAKAIAN ADAT ACEH MENGGUNAKAN SOFTWARE BLENDER (siti fauzia hanum, 2014)

PENGARUH RELIGIUSITAS DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKAIAN HIJAB YANG DIMEDIASI OLEH KETERLIBATAN PAKAIAN HIJAB (STUDI KASUS KOTA BANDA ACEH) (Muhammad Ikhsan Ariansyah, 2018)

MOTIF RAGAM HIAS PADA PAKAIAN ADAT PERNIKAHAN SUKU ALAS DI KABUPATEN ACEH TENGGARA (Riski Amalia, 2016)

PERGESERAN NILAI ADAT DALAM UPACARA PERKAWINAN DI DESA LAWE SERKE, KECAMATAN LAWE SIGALA-GALA, KABUPATEN ACEH TENGGARA (Saherman, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy