//
PENGEMBANGAN DIRI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI DI KOTA BANDA ACEH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Nurmutia - Personal Name |
---|---|
Subject | EDUCATIONAL COUNSELING |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2017 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Nurmutia. 2017. Pengembangan Diri Guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri Di Kota Banda Aceh. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Drs. Abu Bakar, M.Si., (2) Nurbaity, S.Pd., M.Ed. Kata Kunci : Guru BK, Pengembangan Diri Sebagai seorang guru profesional guru BK diharuskan untuk melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan seperti mengikuti diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru yang meningkatkan kompetensi atau keprofesian guru dengan melakukan pengembangan diri secara terus menerus (continuous improvement) melalui pelatihan, organisasi profesi, internet, buku, seminar dan semacamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat arah dari pengembangan diri guru BK dan hambatan pengembangan diri guru BK. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah guru BK tingkat SMA di Kota Banda Aceh yang berasal baik dari jurusan BK maupun Non-BK. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik wawancara. Berdasarkan analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pengembangan diri yang biasa dilakukan guru BK adalah mengikuti MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling) secara rutin, pelatihan dari dinas dan seminar. Sedangkan mengikuti lokakarya, workshop, dan konferensi, tergabung dalam organisasi profesi BK, mengikuti berbagai grup diskusi tentang BK, dan membangun jaringan atau kerjasama antar profesi lain serta kegiatan mandiri lainnya masih jarang dilakukan. Untuk melanjutkan pendidikan (S2) dan mengikuti pendidikan profesi serta melakukan kegiatan penulisan atau publikasi ilmiah oleh guru BK bahkan belum dilakukan sama sekali. Hambatan guru BK dalam melakukan pengembangan diri berkaitan dengan faktor biaya, waktu, tempat fasilitas dan regulasi (peraturan yang ada). Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka membantu pengembangan diri guru BK. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENGELOLAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 17 KOTA BANDA ACEH (Khairiah, 2016) |
|
Kembali ke sebelumnya |