//
INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA ASAL PAPUA YANG MENGIKUTI PROGRAM AFIRMASI DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Rahmadi Pribadi Muclis - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan ABSTRAK Kata kunci: Interaksi Sosial, Mahasiswa Papua, Afirmasi, Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini tentang interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala, dengan rumusan masalah (1) bagaimana interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala dan (2) apa faktor pendukung dan penghambat interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) bentuk interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala dan (2) faktor pendukung dan penghambat interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala. Subjek penelitian ini mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala yang berjumlah 42 orang. Pengambilan informan dipilih secara purposive yang berjumlah 10 orang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan pengolahan data menggunakan analisis kualitatif, data yang telah dikumpulkan di reduksi, dilanjutkan dengan penyajian data lalu diverifikasi dan dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) interaksi sosial mahasiswa asal Papua dilakukan dengan cara mengambil peran orang lain tanpa menghilangkan kebudayaan sendiri dan (2) faktor pendukungnya ialah sikap toleransi dan faktor penghambatnya ialah perbedaan bahasa dan cara pandang. Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa (1) interaksi sosial mahasiswa asal Papua dilakukan dalam bentuk: imitasi yaitu: meniru atau mengambil peran orang lain tanpa menghilangkan kebudayaan sendiri (2) faktor pendukung interaksi sosial: sikap toleransi, dan faktor penghambat interaksi sosial: perbedaan bahasa dan cara pandang. Disarankan penelitian yang berhubungan dengan mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala dapat dilanjutkan oleh peneliti lain sehingga dapat terungkap hal yang belum terungkap dalam penelitian ini umpamanya strategi interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala. ABSTRAK Kata kunci: Interaksi Sosial, Mahasiswa Papua, Afirmasi, Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini tentang interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala, dengan rumusan masalah (1) bagaimana interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala dan (2) apa faktor pendukung dan penghambat interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) bentuk interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala dan (2) faktor pendukung dan penghambat interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala. Subjek penelitian ini mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala yang berjumlah 42 orang. Pengambilan informan dipilih secara purposive yang berjumlah 10 orang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan pengolahan data menggunakan analisis kualitatif, data yang telah dikumpulkan di reduksi, dilanjutkan dengan penyajian data lalu diverifikasi dan dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) interaksi sosial mahasiswa asal Papua dilakukan dengan cara mengambil peran orang lain tanpa menghilangkan kebudayaan sendiri dan (2) faktor pendukungnya ialah sikap toleransi dan faktor penghambatnya ialah perbedaan bahasa dan cara pandang. Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa (1) interaksi sosial mahasiswa asal Papua dilakukan dalam bentuk: imitasi yaitu: meniru atau mengambil peran orang lain tanpa menghilangkan kebudayaan sendiri (2) faktor pendukung interaksi sosial: sikap toleransi, dan faktor penghambat interaksi sosial: perbedaan bahasa dan cara pandang. Disarankan penelitian yang berhubungan dengan mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala dapat dilanjutkan oleh peneliti lain sehingga dapat terungkap hal yang belum terungkap dalam penelitian ini umpamanya strategi interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala. ABSTRAK Kata kunci: Interaksi Sosial, Mahasiswa Papua, Afirmasi, Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini tentang interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala, dengan rumusan masalah (1) bagaimana interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala dan (2) apa faktor pendukung dan penghambat interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) bentuk interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala dan (2) faktor pendukung dan penghambat interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala. Subjek penelitian ini mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala yang berjumlah 42 orang. Pengambilan informan dipilih secara purposive yang berjumlah 10 orang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan pengolahan data menggunakan analisis kualitatif, data yang telah dikumpulkan di reduksi, dilanjutkan dengan penyajian data lalu diverifikasi dan dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) interaksi sosial mahasiswa asal Papua dilakukan dengan cara mengambil peran orang lain tanpa menghilangkan kebudayaan sendiri dan (2) faktor pendukungnya ialah sikap toleransi dan faktor penghambatnya ialah perbedaan bahasa dan cara pandang. Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa (1) interaksi sosial mahasiswa asal Papua dilakukan dalam bentuk: imitasi yaitu: meniru atau mengambil peran orang lain tanpa menghilangkan kebudayaan sendiri (2) faktor pendukung interaksi sosial: sikap toleransi, dan faktor penghambat interaksi sosial: perbedaan bahasa dan cara pandang. Disarankan penelitian yang berhubungan dengan mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala dapat dilanjutkan oleh peneliti lain sehingga dapat terungkap hal yang belum terungkap dalam penelitian ini umpamanya strategi interaksi sosial mahasiswa asal Papua yang mengikuti Program Afirmasi di Universitas Syiah Kuala. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ADAPTASI SOSIAL MAHASISWA ASAL PAPUA DENGAN MAHASISWA LOKAL DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA (Miswar Efendi, 2016) |
|
Kembali ke sebelumnya |