//
ANALISIS IMPLIKATUR DALAM SERIAL FILM EUMPANG BREUH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Osyanda Rahayu - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan ABSTRAK Rahayu, Osyanda. Analisis Implikatur dalam Serial Film Eumpang Breuh. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Dr. Ramli, M.Pd. (2) Dr. Rajab Bahry, M.Pd. Kata kunci: Implikatur, Makna Kontekstual, Film Eumpang Breuh Penelitian ini berjudul “Analisis Implikatur dalam Serial Film Eumpang Breuh”. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan makna kontekstual implikatur berbahasa Aceh dalam serial film Eumpang Breuh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak, teknik dokumentasi dan teknik catat. Sumber data penelitian ini adalah implikatur dalam film Eumpang Breuh serial 1,5,9, dan 13. Teknik penganalisisan data menggunakan metode deskriptif yang dilakukan dengan mendeskripsikan fakta-fakta dan menganalisisnya dilakukan dengan teknik analisis isi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa makna implikatur percakapan dalam serial film Eumpang Breuh yang terealisasi dengan memerhatikan konteks yang melingkupi tuturan adalah (1) bermakna meremehkan, (2) bermakna sindiran, (3) bermakna memerintah, (4) bermakna memprotes, (5) bermakna memengaruhi, (6) bermakna meminta, (7) bermakna mengancam, (8) bermakna menyatakan kekaguman, (9) bermakna menyatakan keprihatinan, (10) bermakna menyatakan rasa sedih dan kecewa, (11) bermakna menyatakan kekesalan, (12) bermakna menyatakan persetujuan, dan (13) bermakna menyatakan keheranan. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS SEMIOTIKA PRODUCT PLACEMENT DALAM FILM LOKAL ACEH (STUDI PADA FILM EUMPANG BREUH SERIAL 8) (fitria anggraini, 2018) |
|
Kembali ke sebelumnya |