//

PERKAWINAN MUNIK (KAWIN LARI) PADA SUKU GAYO DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Ika Ningsih - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Kata Kunci: Perkawinan, Kawin Lari (Munik) Penelitian ini berjudul “Perkawinan Munik (kawin lari) pada suku Gayo di Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah”. latar belakang penulisan skripsi ini adalah perkawinan Munik (Kawin lari) yang terjadi pada saat ini bukan hanya karena tidak mendapatkan restu ataupun lamaran yang di tolak, akan tetapi terdapat faktor lain yaitu karena telah berkhalwat (melanggar nilai Agama. Masalah yang di angkat dalam penelitian ini adalah: bagaimanakah perkawinan Munik (kawin lari) pada suku Gayo di Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah ?. Tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui bagaimanakah Perkawinan Munik (kawin lari) pada suku Gayo di Kecamatan Atu lintang Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriftif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi, dengan analisis data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 8 orang yaitu, yang mengerti dan pernah terlibat langsung dalam Perkawinan Munik (kawin lari). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkawinan munik pada dasarnya untuk kedua orang yang telah sama-sama ingin menikah namun terhalang restu dari orangtua, namun pada saat ini Perkawinan Munik (kawin lari) yang terjadi bukan lagi karena tidak mendapatkan restu, tetapi karena telah melakukan pelanggaran nilai Agama (khalwat), walaupun masih terdapat beberapa kasus yang dikarenakan yidak mendapatkan restu, faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah mulai hilangnya Norma Adat yang disebut Sumang, lemahnya kontrol orang tua terhadap anak, pergaulan anak itu sendiri, kemajuan teknologi, dan salah menggunakan fasilitas yang telah diberikan oleh orang tua, seperti sepeda motor dan handphone. Kemudian yang berubah pada perkawinan Munik saat ini yaitu, tidak berlakunya lagi hukuman Adat terhadap pasangan muda-mudi yang melakukan perkawinan Munik (kawin lari) baik dari hukum Adat maupun hukuman dari kampung, adapun hukuman dari kampung belum terealisasikan. Saran dalam penelitian ini adalah di harapakan perkawinan Munik (kawin lari) dapat kembali seperti semula, dan hukum Adat dapat diberlakukan kembali, dan kepada aparatur kampung dapat lebih tegas dan bertanggung jawab terhadap tugasnya.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

DAMPAK KAWIN LARI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA KECAMATAN BLANGKEJEREN KABUPATEN GAYO LUES (Morina Sabariah, 2019)

PERKAWINAN ANAK DIBAWAH UMUR SECARA MUNIK DAN KEDEPETEN MENURUT HUKUM ADAT GAYO (SUATU PENELITIAN DI KECAMATAN KEBAYAKAN KABUPATEN ACEH TENGAH) (Mampat Belangi, 2017)

PROSES AKULTURASI BUDAYA MELALUI PERKAWINAN CAMPURAN SUKU JAWA – GAYO DI DESA JEGET AYU KECAMATAN JAGONG JEGET KABUPATEN ACEH TENGAH (Annurul Qaidar, 2018)

KARAKTERISTIK REPRODUKSI KERBAU GAYO BETINA DI KECAMATAN LINGE KABUPATEN ACEH TENGAH (AL KAUTSAR, 2017)

PENGARUH AKULTURASI MASYARAKAT PENDATANG DENGAN MASYARAKAT SETEMPAT DALAM PROSES UPACARA PERKAWINAN ADAT GAYO (STUDI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PADA MASYARAKAT KEMUKIMAN BEBESEN KECAMATAN BEBESEN, KABUPATEN ACEH TENGAH) (Syahri Afrizal, 2020)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy