//
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN KETAPANG (TERMINALIA CATAPPA L.) TERHADAP METHICILLIN-RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | SAFIYYAH - Personal Name |
---|---|
Subject | MEDICINAL PLANTS |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2017 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi yang sulit disembuhkan karena telah resisten terhadap antibiotik yang biasa digunakan. Salah satu solusi mengatasi masalah infeksi akibat bakteri yang telah resisten adalah dengan mencari sumber obat yang baru dari tanaman obat. Ketapang yang banyak dijadikan sebagai pohon peneduh ternyata berpotensi sebagai antimikroba. Daun ketapang mengandung komponen fitokimia yang dapat digunakan untuk melawan MRSA. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat daun ketapang (Terminalia catappa L.) terhadap MRSA. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 kelompok perlakuan dengan 4 kali pengulangan menggunakan metode difusi kertas cakram. Perlakuan terdiri dari kontrol negatif akuades, konsentrasi ekstrak etil asetat daun ketapang (% volume) 10%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Hasil penelitian ini mendapati bahwa konsentrasi yang diteliti menunjukkan aktivitas antibakteri dengan rata-rata diameter zona hambat 11,96 mm, 15,22 mm, 19,87 mm, 22,90 mm, dan 22,92 mm. Hasil analisis data dengan ANOVA menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun ketapang memiliki aktivitas antibakteri terhadap MRSA (p | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK AIR DAUN KEMBANG BULAN (TITHONIA DIVERSIFOLIA HEMSL. A. GRAY ) TERHADAP PERTUMBUHAN METHICILLIN RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA) (Zahratul Safarah, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya |