//

KARAKTERISTIK PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUM L.) SETELAH BLANCHING DALAM LARUTAN NATRIUM METABISULFIT

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Ridwan - Personal Name

Abstrak/Catatan

Cabai merah (Capsicum annum L) merupakan salah satu tanaman sayuran penting di Indonesia, karena mampu memenuhi kebutuhan khas masyarakat Indonesia akan rasa pedas dari suatu masakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik pengeringan cabai merah kering yang di-blanching dengan variasi konsentrasi larutan natrium metabisulfit. Tahapan pertama penelitian ini adalah sortasi dan pencucian cabai merah. Perlakuan yang diberikan adalah blanching dalam larutan natrium metabisulfit pada konsentrasi 0%, 0,2% dan 0,3%. Proses blanching dilakukan dalam water bath pada temperatur 900 C selama 10 menit. Selanjutnya pengeringan dilakukan menggunakan alat pengering tipe Hohenheim. Selama proses pengeringan dilakukan pengamatan terhadap iradiasi surya, temperatur, kelembaban relatif, kecepatan udara, dan perubahan berat sampel dalam interval waktu 30 menit. Pengeringan dilakukan sampai kadar air cabai merah mencapai minimal 10%. Analisis mutu cabai kering meliputi kadar air, vitamin C, rendemen dan analisis warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengeringan berlangsung selama 3 hari dengan total waktu 10 jam. Iradiasi surya tertinggi diperoleh pada hari ketiga pengeringan yaitu sebesar 383,72 W/m², dimana iradiasi surya berpotensi tinggi antara pukul 9-13 WIB. Temperatur dalam alat pengering lebih tinggi dari pada temperatur lingkungan dalam rentang 12-26 °C. Sedangkan kelembaban relatif dalam alat pengering selalu lebih rendah dari kelembaban relatif di lingkungan. Namun demikian kecepatan udara dalam alat pengering masih sangat rendah. Peningkatan konsentrasi larutan natrium metabisulfit mempercepat penurunan kadar air sehingga mempercepat proses pengeringan dimana Vitamin C cabai kering menurun setelah pengeringan sebagai akibat terhamparnya cabai kering terhadap temperatur pengeringan, dimana polanya tidak dapat dijelaskan sebagai pengaruh konsentrasi larutan natrium metabisulfit. Rendemen cabai kering menurun dengan peningkatan konsentrasi larutan natrium metabisulfit yang merupakan efek berlawanan dari pencapaian kadar air. Berdasarkan analisis warna, warna tercerah diperoleh pada cabai merah kering perlakuan blanching dalam larutan natrium metabisulfit dengan konsentrasi 0,2%.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

UJI KINERJA PENGERING EFEK RUMAH KACA (ERK) PADA PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM L) (Rofi Muntahar, 2015)

UJI KINERJA PENGERING TIPE EFEK RUMAH KACA DENGAN PENAMBAHAN KIPAS (BLADE FAN) UNTUK PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUM L) (EDY SETIAWAN, 2014)

KAJIAN PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM L) MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE TEROWONGAN (HOHENHEIM) (IRFAN REZA SYAHPUTRA, 2016)

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DALAM LARUTAN NATRIUM METABISULFIT TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG UBI JALAR UNGU (Suci Alviana Dulva, 2017)

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NATRIUM METABISULFIT (NA₂S₂O₅) PADA PERENDAMAN BIJI ALPUKAT TERHADAP MUTU TEPUNG BIJI ALPUKAT (Agustina Rahma Dewi, 2017)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy