//

PENGARUH KETINGGIAN PIPA (RISER) TERHADAP KESERAGAMAN DISTRIBUSI AIR PADA SISTEM IRIGASI CURAH (MICRO SPRINKLER IRRIGATION SYSTEM)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Ariswandi Putra - Personal Name
SubjectIRRIGATION AND WATER
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
Tahun Terbit 2017

Abstrak/Catatan

Demi mendukung serta menunjang kemajuan teknologi di bidang pertanian dan mengantisipasi berkurangnya ketersediaan air setiap tahunnya, sehingga penerapan aplikasi sistem irigasi curah yang memiliki nilai efisiensi yang tinggi semakin dibutuhkan. Sistem irigasi curah (sprinkler irrigation system) pada penerapannya dapat menghemat air serta waktu yang dibutuhkan untuk menyiram tanaman. Sistem irigasi curah mendistribusikan air dari pompa air sebagai sumber tekanan melalui sistem perpipaan hidrolika dalam bentuk curahan atau butiran air yang disemprotkan ke udara, kemudian curahan air tersebut jatuh ke tanah maupun akar-akar tanaman. Ketinggian pipa (riser) merupakan salah satu faktor penting yang dapat menentukan kinerja sistem irigasi curah terhadap keseragaman distribusi atau penyebaran curahan air ke tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tinggi riser terhadap keseragaman distribusi air pada sistem irigasi curah (sprinkler irrigation system). Ruang lingkup yang diteliti adalah mengetahui pengaruh tinggi riser sebesar 15 cm, 20 cm dan 25 cm dengan tekanan air sebesar 15 Psi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 di halaman Laboratorium Penelitian Tanah dan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa ketinggian pipa (riser) memberi pengaruh terhadap semua parameter yang diamati, yakni koefisien keseragaman distribusi air (CU), laju penyiraman air dan jarak lempar air. Nilai rata-rata debit nozzle yang diperoleh adalah 3,4007 liter/Menit dan nilai rata-rata laju penyiraman air 4892,73 mm/hari. Nilai koefisien keseragaman distribusi air (coefficient of uniformity) adalah sebesar 99,017 % pada riser 15 cm, 99,015 % pada riser 20 cm dan 99,016 % pada riser 25 cm. Kemudian nilai rata-rata jarak lempar air 127,33 cm. Adapun untuk mengetahui pengaruh ketinggian pipa (riser) pada sistem irigasi curah (sprinkler irrigation system) adalah dengan menggunakan persamaan regresi linear. Maka nilai regresi linear yang dihasilkan adalah sebesar 75,4 % dari seluruh parameter yang diamati, yakni koefisien keseragaman distribusi air (CU), laju penyiraman air dan jarak lempar air.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

EKSISTENSI KEUJRUEN BLANG DALAM PENGELOLAAN AIR IRIGASI PERSAWAHAN DI GAMPONG BLANG PATEUK KECAMATAN SEUNAGAN KABUPATEN NAGAN RAYA (Arief Rahman Hakim, 2017)

ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN IRIGASI DI DESA BARABUNG KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR (Isnaniati, 2013)

OPTIMASI PENJADWALAN SISTEM PENGAIRAN AIR IRIGASI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DENGAN PENDEKATAN GEOGRAFIS SPASIAL (STUDI KASUS WADUK KEULILING KABUPATEN ACEH BESAR) (NURATUZZAKIAH, S.SI, 2019)

OPTIMASI POLA TANAM DAN JADWALTANAM DAERAH IRIGASI BARO UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN (Uli Zahrati, 2018)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KONTROL PENYIRAM TAMAN SMART PADA TAMAN SEGITIGA SP. BPKP (Irwansyah MW, 2016)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy