//
BAHASA TABU DALAM MASYARAKAT PIDIE |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Junaidi - Personal Name |
---|---|
Subject | TABOOS LANGUAGE USAGE |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | program studi magister pendidikan bahasa dan sastra indonesia |
Tahun Terbit | 2017 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Junaidi. 2016. Bahasa Tabu dalam Masyarakat Pidie. Tesis, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Pembimbing (1) Dr. Mohd. Harun, M.Pd., Pembimbing (2) Dr. Ramli, M.Pd. Kata kunci: Bahasa tabu, Konteks, Masyarakat Pidie Masalah penelitian ini adalah bahasa tabu apa saja yang terdapat dalam masyarakat Pidie dan pada konteks bagaimana saja bahasa tabu dalam masyarakat Pidie digunakan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bahasa tabu dan konteks penggunaannya dalam masyarakat Pidie. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitis. Data penelitian ini adalah bahasa tabu dalam masyarakat Pidie. Sumber data penelitian ini adalah informan, yaitu masyarakat yang menetap di kabupaten Pidie, berjumlah 15 orang yang berdomisili pada sebelas gampông dalam kecamatan yang ada di kabupaten Pidie. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur yang didukung oleh teknik pancingan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif dengan tahapan-tahapan, menyeleksi data, mendeskripsikan keseluruhan data, mengelompokkan data, dan menganalisis data. Hasil penelitian ditemukan bahwa bahasa tabu dalam masyarakat Pidie terbagi dalam dua kelompok, yaitu (1) bahasa tabu berdasarkan ranah pembicaraan, dan (2) bahasa tabu berdasarkan motivasi psikologis. Berdasarkan ranah pembicaraan, bahasa tabu dalam masyarakat Pidie meliputi, (a) bahasa tabu kata-kata, dan (b) bahasa tabu sumpah serapah. Berdasarkan motivasi psikologis, bahasa tabu dalam masyarakat Pidie meliputi, (a) bahasa tabu karena faktor menakutkan, (b) bahasa tabu karena faktor perasaan tidak mengenakkan atau tidak nyaman, (c) bahasa tabu karena faktor tidak santun dan tidak pantas, dan (d) bahasa tabu karena faktor perintah agama. Adapun konteks penggunaan bahasa tabu dalam masyarakat Pidie terjadi pada konteks, (1) pembicara dan pendengar pembicaraan, (2) latar atau tempat pembicaraan, (3) waktu pembicaraan, (4) topik atau peristiwa yang dibicarakan, (5) suasana atau situasi pembicaraan, dan (6) tujuan atau maksud pembicaraan. Masyarakat Pidie kadang-kadang menggunakan bentuk eufemisme untuk menggantikan bahasa tabu kata-kata. Namun, tidak ada bentuk penyulihan kata apapun untuk menggantikan bahasa tabu sumpah serapah, selain penutur harus diam. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan BAHASA TABU DALAM MASYARAKAT GAYO DI KABUPATEN BENER MERIAH (Silfita Yani, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya |