//

UPAYA PENINGKATAN PENYESUAIAN SOSIAL NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANDA ACEH

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Wahyuni - Personal Name
SubjectSOCIAL ADJUSTMENT
EMOTIONS - HUMAN PHYSIOLOGY
Bahasa Indonesia
Fakultas FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Tahun Terbit 2017

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Wahyuni, Upaya Peningkatan Penyesuaian Sosial Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banda Aceh. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Drs. Abu Bakar, M.Si., (2) Hetti Zuliani, S.Pd., M.Pd. Kata Kunci: Upaya Peningkatan, Penyesuaian Sosial, Narapidana di Lapas Individu yang berhasil melakukan penyesuaian sosial dengan baik mampu mengembangkan sikap sosial yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya yang dilakukan dalam meningkatkan penyesuaian sosial narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banda Aceh. Untuk menganalisis tujuan tersebut digunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitiannya adalah 6 pembina Lapas Kelas IIA Banda Aceh. Sedangkan objek penelitian adalah upaya peningkatan penyesuaian sosial narapidana di Lapas. Pengumpulan data dilakukan menggunakan wawancara. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan bahwa, (1) pendekatan disiplin yaitu penerapan tata tertib baku bagi penghuni Lapas, (2) pendekatan bimbingan konseling secara khusus tidak dilakukan, yang ada hanya sebatas bimbingan dan tukar pikiran antara pembina dengan bermasalah. Selain itu, pihak Lapas mengajak Tamping (Tahanan Pendamping) untuk memonitoring seluruh kegiatan yang dilakukan yang bermasalah tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (3) pembinaan berdasarkan situasi seperti mengadakan pendekatan yang humanis kepada bermasalah. (4) pembinaan perorangan di Lapas jarang dilakukan, kecuali bagi narapidana yang bermasalah dan butuh penanganan khusus. (5) pembinaan secara kelompok bentuk pelaksanaannya seperti program rehabilitas bersama BNN untuk mencegah mereka menggunakan narkoba, mengadakan pengajian, dzikir dan shalat Jum’at berjamaah, (6) belajar dari pengalaman, bentuk pelaksanaannya yaitu diberikan contoh dan pemahaman secara mendalam tentang dampak buruknya dari perbuatan salah yang telah mereka lakukan serta upaya memperbaikinya agar tidak terulang lagi. Oleh karena itu, diharapkan kepada pembina Lapas agar metode penyampaian materi pembinaan hendaknya disusun sedemikian rupa hingga menjadi lebih menarik dan tidak membosankan serta dapat dipahami dengan mudah oleh narapidana.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PEMBINAAN NARAPIDANA NARKOTIKA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A SIBOLGA (Sammia Habibi Sitanggang, 2020)

PEMENUHAN HAK ASIMILASI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A BANDA ACEH (Muslim, 2018)

POLA PEMBINAAN PEMASYARAKATAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA BANDA ACEH (STUDI KASUS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA BANDA ACEH) (Zakiatul Ula, 2016)

PENGARUH PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA PENGEDAR NARKOTIKA DITINJAU DARI PERSPEKTIF TUJUAN PEMIDANAAN (PENELITIAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A BANDA ACEH) (Willy mirza, 2016)

PEMENUHAN HAK ASIMILASI BAGI NARAPIDANA PADA LEMBAGA PEMASYARAKAT KELAS II B MEULABOH (Yusra Sesma Putri, 2019)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy