//

KAJIAN KETAHANAN LAPISAN ASPAL BETON (AC-WC) MENGGUNAKAN AGREGAT DARI SIMEULUE DENGAN VARIASI BAHAN PENGIKAT ASPAL RETONA BLEND 55 DAN ASPAL PENETRASI 60/70

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Firdaus - Personal Name
SubjectASPHALT CONCRETE - ROAD ENGINEERING
Bahasa Indonesia
Fakultas Program Studi Magister Teknik Sipil Unsyiah
Tahun Terbit 2017

Abstrak/Catatan

KAJIAN KETAHANAN LAPISAN ASPAL BETON (AC-WC) MENGUNAKAN AGREGAT DARI SIMEULUE DENGAN VARIASI BAHAN PENGIKAT ASPAL RETONA BLEND 55 DAN ASPAL PENETRASI 60/70 Oleh: Nama : Firdaus Nim : 1209200060102 Komisi Pembimbing: 1. Dr. Ir. Yuhanis Yunus, MT 2. Dr. Ir. M. Isya, MT ABSTRAK Durabilitas merupakan kemampuan beton aspal menerima repetisi beban lalu lintas dan gesekan ban kendaraan serta menahan keausan akibat pengaruh cuaca dan perubahan temperatur. Di Indonesia campuran beton aspal dipengaruhi oleh suhu yang berfluktuasi, limpasan air, infiltrasi air, uap air dan gesekan roda lalu lintas dalam waktu yang relatif lama. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil diantaranya adalah Kepulauan Simeulue. Sulit menemukan agregat yang cukup keras di Kepulauan Simeulue. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketahanan campuran aspal dengan menggunakan agregat dari Simeulue dengan variasi persentase aspal Retona Blend 55 (RB55) dan aspal penetrasi (Pen.) 60/70 sebagai bahan pengikat. Dari hasil penelitian, diperoleh sifat-sifat fisis agregat yang tidak memenuhi syarat antara lain indek kepipihan = 35,27%; indek kelonjongan = 14,38% dimana nilai yang disyaratkan maksimal 10%. Kekekalan bentuk agregat terhadap larutan Natrium dan Magnesium Sulfat (Mg2SO4) = 26,43% dimana nilai yang disyaratkan maksimal 12%. Untuk nilai keausan agregat masih memenuhi syarat yaitu sebesar 23,84% < 40%. Kadar aspal optimum (KAO) untuk campuran AC-WC dengan menggunakan 100% aspal Pen 60/70, 100% aspal RB55, 80% RB55 dan 20% Pen., 65% RB55 dan 35% Pen., 50% RB55 dan 50% Pen. masing-masing sebesar 6,18%; 6,37%; 6,20%; 6,06% dan 6,06%. Dari hasil uji Marshall pada setiap KAO untuk semua variasi rendaman 30 menit, 24 jam dan 48 jam menujukkan nilai stabilitas campuran AC-WC menggunakan aspal RB55 lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan aspal Pen. 60/70. Nilai VIM dan flow semakin meningkat seiring dengan lamanya rendaman. Nilai MQ lebih tinggi bila menggunakan aspal RB55 dibandingkan menggunakan aspal Pen. 60/70. Untuk nilai VMA dan VFB, tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Untuk nilai durabilitas rendaman 24 jam. pada semua jenis campuran masih memenuhi persyaratan Departemen PU (2010) ≥ 90%. Sedangkan nilai durabilitas rendaman 48 jam, sudah berada di bawah 90%. Kata Kunci : Aspal Retona Blend 55, Aspal Pen. 60/70, Ketahanan Aspal Beton AC-WC, Parameter Marshall, Agregat Simeulue

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

TINJAUAN PARAMETER MARSHALL TERHADAP BETON ASPAL BERDASARKAN HASIL KAO MENGGUNAKAN ASPAL RETONA BLEND 55 (Muhammad Fadhil, 2014)

TINJAUAN PARAMETER MARSHALL TERHADAP BETON ASPAL DENGAN VARIASI SUHU PEMADATAN 140OC 150 OC DAN 160 OC MENGGUNAKAN ASPAL RETONA BLEND 55 (muksalmina, 2014)

PEMANFAATAN BATU KARANG GUNUNG PULAU WEH UNTUK CAMPURAN BETON ASPAL AC-WC DENGAN VARIASI ASPAL RETONA BLEND 55 DAN ASPAL PEN 60/70 (HERMANSYAH, 2018)

TINJAUAN PARAMETER MARSHALL TERHADAP BETON ASPAL DENGAN VARIASI SUHU PENCAMPURAN 150OC, 160 OC DAN 170 OC MENGGUNAKAN ASPAL RETONA BLEND 55 (Farattannur, 2014)

KARAKTERISTIK CAMPURAN BETON ASPAL DENGANRN PENAMBAHAN ADITIF ANTI PENGELUPASAN MENGGUNAKAN RNAGREGAT HALUS BATU PECAH DAN PASIR ALAM (Reza Rezki, 2015)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy