//

ANALISIS BAHAN BAKAR PADA BOILER PT. EAS ( PLTU NAGAN RAYA)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Ikram - Personal Name
SubjectDIESEL ENGINES
Bahasa Indonesia
Fakultas FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Tahun Terbit 2017

Abstrak/Catatan

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Batubara adalah bahan bakar utama pembangkit listrik tenaga uap yang terkandung energi secara kimia melalui ikatan-ikatan kimia antara karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur. Batubara tidak memiliki struktur kimia yang baku karena merupakan campuran dari beberapa ikatan hidrokarbon yang kompleks, dan apabila ikatan tersebut terputus melalui proses pembakaran maka akan menghasilkan energi panas. Nilai kalor batubara yang merupakan indikator dari kualitas batubara dibagi menjadi dua jenis, yaitu High Heating Value (HHV) dan Low Heating Value (LHV). Proses pembakaran dalam ketel uap dapat digambarkan dalam bentuk aliran energi. Diagram ini menggambarkan secara grafis tentang bagaimana energi masuk dari bahan bakar diubah menjadi aliran energidengan berbagai kegunaan menjadi aliran kehilangan panas dan energi. Dari hasil yang dianalisa maka diperoleh nilai perhitungan panasnya HHV sebesar 99432.5 kj/kg, LHV 75315.3 kj/kg. Jumlah O2 dari reaksi pembakaran H2O sebesar 0.42. Jumlah O2 dari reaksi pembakaran CO2 sebesar 2.70. Jumlah O2 dari reaksi pembakaran SO2 sebesar 0.0049. Total O2 adalah 2.495. Persentase kelebihan udaranya adalah 40%. Masa udara yang sebenarnya AAS sebesar 3.493 kg udara/kg bb. Persentase kehilangan panas yang disebabkan gas buang sebesar 5.18%. Kehilangan panas karena kadar air akibat penguapan bahan bakar 9.25%. kehilangan panas karena kadar air dalam udara 0.43%. Kehilangan lain yang tidak terhitung sebesar 2%. Maka dapat dihitung efisiensi penguapan boiler dan rasio boiler sebesar 83.14%. Kata kunci : boiler, bahan bakar, HHV, LHV, efisiensi boiler,

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

KAJIAN TERHADAP OPTIMASI SISTEM PLTU NAGAN RAYA DENGAN MENGGUNAKAN FEEDWATER HEATER (REZA ANDIKA MAYANA, 2018)

ANALISIS EFISIENSI PEMBAKARAN TEPUNG BATUBARA PADA BOILER DI PLTU NAGAN RAYA (Syurfatusy Syakbani, 2017)

PENDEKATAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS UNTUK ANALISIS KEGAGALAN PIPA BOILER PADA PLTU NAGAN RAYA (Qamarullah, 2015)

KAJI EKSPERIMENTAL PENGERINGAN BATUBARA SUB BITUMINOUS B DENGAN UDARA SEBAGAI FLUIDA KERJA (Suryadi Yandi, 2019)

ANALISIS PENGONTROLAN KUANTITAS DAN KUALITAS BATUBARA OLEH PT.SURVEYOR INDONESIA (PERSERO) DI PLTU NAGAN RAYA, ACEH (Muhammad Andry Pratama, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy