//
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PADA MASA DAN PASCA PEMBANGUNAN KONSTRUKSI FLYOVER KAWASAN SIMPANG SURABAYA (STUDI KASUS : JALAN TGK. CHIK DITIRO DAN JALAN TGK. IMUEM LUENG BATA KOTA BANDA ACEH) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | RISKA WULANDARI - Personal Name |
---|---|
Subject | TRANSPORTATION ENGINEERING PUBLIC TRANSPORTATION |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2017 |
Abstrak/Catatan Kota Banda Aceh merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian Provinsi Aceh. Salah satu kawasan yang menjadi gerbang masuk dan pusat perekonomian di Kota Banda Aceh adalah Simpang Surabaya. Simpang surabaya merupakan kawasan pertokoan, kuliner dan perkantoran dengan kemacetan yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan kapasitas Simpang Surabaya. Akibat hal tersebut, Pemerintah Aceh memutuskan untuk membangun flyover guna menghindari terjadinya kemacetan yang lebih parah di masa yang akan datang. Untuk mengatasi kemacetan yang terjadi selama masa pembangunan, maka dilakukan rekayasa lalu lintas berupa pengalihan dan penyempitan jalan yang menyebabkan peningkatan biaya operasional kendaraan (BOK). Penelitian ini bertujuan untuk menghitung biaya operasional kendaraan (BOK) kendaraan ringan (LV) dan sepeda motor (MC) pada masa dan setelah pembangunan flyover. Lokasi penelitian adalah Jalan Tgk. Chik Ditiro dan Jalan Tgk. Imuem Lueng Bata. Metode yang digunakan untuk menghitung BOK kendaraan ringan adalah metode PCI (Pacific Consultant International), sedangkan untuk sepeda motor adalah DLLAJ Provinsi Bali. Setelah didapatkan selisih BOK pada masa pembangunan dan setelah pembangunan flyover maka dihitung besar keuntungan biaya operasi kendaraan (BKBOK). Total BOK pada masa pembangunan flyover pada Jalan Tgk. Chik Ditiro – Jalan Tgk. Imuem Lueng Bata Rp 10.427.552.986/tahun dan arah sebaliknya Rp 8.913.154.812/tahun. Total BOK setelah pembangunan flyover pada Jalan Tgk. Chik Ditiro – Jalan Tgk. Imum Lueng Bata Rp 6.585.640.425/tahun dan arah sebaliknya Rp. 4.068.809.420/tahun. Selisih BOK pada masa pembangunan dan pada setelah masa pembangunan selesai dilaksanakan pada ruas Jalan Tgk. Chik Ditiro – Jalan Tgk. Imuem Lueng Bata adalah sebesar Rp 3.841.912.560/tahun dan arah sebaliknya adalah sebesar Rp 4.844.345.392/tahun. Besar keuntungan biaya operasi kendaraan (BKBOK) pada Jalan Tgk.Chik Ditiro dan Jalan Tgk. Imuem Lueng Bata adalah Rp 5.873.765.265/tahun dan arah sebaliknya adalah Rp 5.172.084.662/tahun. Kata kunci : BOK, BKBOK, Flyover, Metode PCI | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan STUDI DAMPAK LALU LINTAS KAWASAN AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN LAYANG (FLYOVER) SIMPANG SURABAYA DAN JALAN LINTAS BAWAH (UNDERPASS) KUTA ALAM KOTA BANDA ACEH (DEDEK ARIANSYAH, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |