//

PERUBAHAN BENTUK PADA BUSANA TRADISIONAL ADAT PERKAWINAN ACEH BESAR

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Siti Hawa - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Kata kunci: bentuk, busana tradisional, adat, perkawinan. Penelitian yang berjudul “Perubahan Bentuk pada Busana Tradisional Adat Perkawinan Aceh Besar” mengangkat masalah tentang bagaimana perubahan bentuk pada busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar periode tahun 2000 sampai dengan tahun 2016, bagaimana motif ragam hias pada baju dan celana busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar, faktor apa yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk pada busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana motif ragam hias pada baju dan celana busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar, bagaimana perubahan bentuk pada busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar, faktor apa yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk pada busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Lam Alu Raya Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Subjek penelitian ini adalah Manfarisyah sebagai orang yang menjaga perlengkapan adat, Muhammad Yatim sebagai tuha pheut, Tokoh-tokoh masyarakat yang mengetahui tentang perubahan bentuk pada busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar, objek penelitian ini yaitu busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif ragam hias pada baju dan celana busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar memiliki bentuk dan nama yang berbeda-beda yaitu Bungoeng Djohang, Bungoeng Puetjok Reubong, Bungoeng Keupula, Bungoeng Mantjang, Bungoeng Seumang, Bungoenng Pueta Taloe Dua, Bungoeng Aneuk Ablek, dan Bungoeng Dada Limpeun. Perubahan bentuk pada busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar terlihat pada bagian warna baju pengantin yang dulunya hanya memakai warna hitam, merah, kuning sekarang sudah memakai berbagai jenis macam warna lainnya, dan juga busana yang dulunya tidak menggunakan penutup kepala/kerudung bagi wanita sekarang sudah memakainya. Faktor penyebab terjadinya perubahan bentuk pada busana tradisional adat perkawinan Aceh Besar disebabkan karena adanya faktor kebudayaan dan juga faktor globalisasi.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

MAKNA SIMBOLIK PADA BUSANA PENGANTIN TRADISIONAL PRIA DAN WANITA DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN DI DESA SUBULUSSALAM KECAMATAN SIMPANG KIRI KOTA SUBULUSSALAM (Dede Anggi Riana, 2014)

PENDAPAT MAHASISWA TATA BUSANA FKIP UNSYIAH TERHADAP ADAT PERKAWINAN DI KABUPATEN ACEH BESAR (Tia Ulfa, 2019)

TRADISI BERBALAS PANTUN DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT ACEH TAMIANG (“DILEMA KEUTUHAN DAN KEBERLANJUTANNYA”) (Siti Sarah, 2019)

ANALISIS PERKEMBANGAN DESAIN PENGANAN TRADISIONAL ACEH BESAR PADA UPACARA KENDURI PERKAWINAN (rizda putri ananda, 2016)

GAYA BUSANA ADAT PENGANTIN TAMIANG DALAM UPACARA PERKAWINAN DI DESA KEBUN TANAH TERBAN KECAMATAN KARANG BARU ACEH TAMIANG (Tiara , 2016)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy