//

KARAKTERISTIK BERPIKIR INTUITIF SISWA KELOMPOK CATALYTIC INFERENCE DALAM PEMECAHAN MASALAH HIMPUNAN DI KELASVII SMP NEGERI 2 BANDA ACEH TAHUN AJARAN 2016/2017

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Nadia Amalia - Personal Name
SubjectTEACHING METHODS
Bahasa Indonesia
Fakultas FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Tahun Terbit 2016

Abstrak/Catatan

Pembelajaran matematika disekolah tidak terlepas dari masalah-masalah yang berkenaan dengan pemahaman konsep matematika maupun aplikasinya. Sehingga matematika bukanlah bidang studi yang mudah bagi kebanyakan siswa. Pemecahan masalah matematika membutuhkan banyak solusi agar memperoleh hasil yang diinginkan, salah satunya dengan cara berpikir intuitif. Berpikir intuitif adalah berpikir dimana ide atau gagasan didapat tanpa melalui proses berpikir yang rasional, sehingga ide atau gagasan itu muncul saja dari dalam pikirannya tanpa kita ketahui dari mana asal pikiran itu. Salah satu materi yang diajarkan di SMP dalam pemecahan masalah adalah materi Himpunan, dengan mempelajari himpunan diharapkan kemampuan logika akan semakin terasah dan akan memacu siswa agar mampu berpikir secara logis, sehingga berpikir intuitif mampu membantu menentukan langkah yang harus dilakukan untuk mencapai solusi suatu permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik berpikir intuitif siswa kelompok Catalytic Inference. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah siswa di kelas VII SMP Negeri 2 Banda Aceh yang berjumlah 22 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan tes berbentuk essay dan wawancara. Tes dilakukan untuk mengetahui karakteristik berpikir intuitif siswa dalam pemecahan masalah himpunan, dan wawancara bertujuan untuk menelusuri lebih lanjut tentang alasan yang dikemukakan siswa terkait dengan jawaban yang siswa berikan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa kelas VII SMP Negeri 2 Banda Aceh yang termasuk kelompok berpikir intuitif Catalytic Inference menyelesaikan masalah menggunakan materi himpunan secara langsung, singkat, kurang rinci atau tanpa uraian. Selain itu siswa Catalytic Inference tidak mampu memberikan alasan yang logis terhadap jawaban yang diberikannya.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF SISWA DALAM MENENTUKAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP INSHAFUDDIN BANDA ACEH (Fakrul Rizki, 2019)

PENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA MELALUIPENDEKATAN METAKOGNITIF (Ainuna Fasha, 2016)

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUKRNMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF RNDAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP (Jumiati, 2014)

PENGARUH MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA MATERI PERBANDINGANRNSISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 BANDA ACEH (Nur Irsyadiyati, 2015)

PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT BERDASARKAN TAHAPAN WALLAS DI SMP NEGERI 10 BANDA ACEH (YULIA VICTORINI, 2020)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy