//

TINJAUAN ARAH DAN BESAR ANGKUTAN SEDIMEN SEJAJAR PANTAI JANGKA WAKTU MENENGAH DI WILAYAH PANTAI NEUHEUN ACEH BESAR

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Bella Fitrah Clara - Personal Name
SubjectEROSION
COASTAL ENGINEERING
Bahasa Indonesia
Fakultas FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Tahun Terbit 2016

Abstrak/Catatan

Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian sehingga menghancurkan energi gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut. Permasalahan yang sering terjadi akibat gelombang adalah pantai mengalami erosi. Erosi dan akresi merupakan proses dinamis yang dialami oleh pantai. Akresi dan erosi akan menjadi masalah jika proses keduanya tidak seimbang. Perairan Indonesia terletak di wilayah yang dipengaruhi oleh pergantian musim angin barat dan timur termasuk pantai yang ditinjau. Lokasi tinjauan berada di pantai Neuheun, yang terletak di Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat angkutan sedimen di daerah litoral berdasarkan variasi perubahan iklim dalam kurun waktu selama 7 tahun. Prediksi gelombang dilakukan berdasarkan analisis data gelombang. Data gelombang diambil dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Belawan wilayah Sumbagut I. Data gelombang yang digunakan dalam penelitian ini adalah data gelombang harian yang terjadi selama 7 tahun yang selanjutnya digunakan dalam perhitungan statistika gelombang. Tranformasi gelombang yang diperhitungkan adalah proses shoaling dan refraksi yang selanjutnya digunakan dalam perhitungan tinggi dan kedalaman gelombang pecah dan nilai komponen fluks energi gelombang. Perhitungan volume angkutan sedimen menggunakan dua metode yaitu CERC dam Manohar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa angin dominan meuju ke Barat dengan persentase berkisar antara 25,58% - 31,68%. Volume angkutan sedimen menggunakan metode CERC adalah sebesar 8.821.230,46 m3/bulan, sedangkan metode Manohar adalah sebesar 1.858.410,70 m3/bulan. Dari kedua metode tersebut menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini terjadi karena metode CERC mengabaikan parameter yang ada didalamya seperti ukuran butiran sedimen, kemiringan dasar laut dan lain-lain. Sedangkan metode Manohar memperhitungkan ukuran butiran sedimen. Maka terlihatlah angkutan sedimen sejajar pantai dengan metode Manohar lebih kecil dari metode CERC. Kata kunci: data gelombang, mawar gelombang, deformasi gelombang, angkutan sedimen.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

VARIABILITAS SEDIMEN BERDASARKAN POLA GELOMBANG DOMINAN TAHUNAN DI KAWASAN PERAIRAN SIKANDANG KABUPATEN NAGAN RAYA PROVINSI ACEH (Syafrida, 2017)

PENGARUH GELOMBANG PECAH TERHADAP SEDIMEN FLUKS DI KAWASAN LITORAL TELUK ULEE LHEUE KABUPATEN ACEH BESAR (Arisna Fauzia, 2016)

SIMULASI NUMERIK PENGARUH PARAMETER PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP PERUBAHAN MORFOLOGI PANTAI AKIBAT GELOMBANG TSUNAMI (STUDI KASUS : TELUK ULEE LHEUE, ACEH BESAR) (Asrita Meutia, 2016)

PROSES PEMULIHAN GARIS PANTAI PASCA TSUNAMI DI SEKITAR KOTA MEULABOH, INDONESIA (Aminullah Hidayat, 2016)

STUDI MODEL FISIK GROIN BERPORI TIPE GERIGI YANG DISUSUN SERI (EKA HENDRA IRAWAN, 2015)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy