//
ANALISIS GAYA BAHASA DALAM MELENGKANPADA ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT GAYO ACEH TENGAH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Anggun Hayati Rahman - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan ABSTRAK Kata kunci: gaya bahasa, melengkan, analisis Penelitian ini berjudul “Analisis Gaya Bahasa dalam Melengkan pada Adat Perkawinan Masyarakat Gayo Aceh Tengah”. Rumusan masalah penelitian ini adalah gaya bahasa apa sajakah yang terdapat di dalam melengkan pada adat perkawinan masyarakat Gayo Aceh Tengah? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis gaya bahasa yang terdapat di dalam melengkan pada adat perkawinan masyarakat Gayo Aceh Tengah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode lapangan (field research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekam dan catat. Sumber data penelitian ini adalah enam orang pemelengkan pada adat perkawinan masyarakat Gayo Aceh Tengah di Kecamatan Bebesen, Kecamatan Pegasing, dan Kecamatan Kebayakan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan memilih dan menyaring, mengelompokkan, menganalisis, dan menyajikan jenis-jenis gaya bahasa yang terdapat di dalam melengkan pada adat perkawinan masyarakat Gayo Aceh Tengah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga jenis gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat dan 11 jenis gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna dari 84 data. Gaya bahasa yang tergolong berdasarkan struktur kalimat adalah gaya bahasa klimaks, gaya bahasa paralelisme, dan gaya bahasa repetisi. Gaya bahasa yang tergolong berdasarkan langsung tidaknya makna adalah gaya bahasa aliterasi, gaya bahasa asonansi, gaya bahasa anastrof, gaya bahasa asindeton, gaya bahasa polisindeton, gaya bahasa kiasmus, gaya bahasa tautologi, gaya bahasa eroteris atau pertanyaan retoris, gaya bahasa koreksio atau epanortosis, gaya bahasa hiperbola, dan gaya bahasa simile. Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat yang paling dominan muncul dalam melengkan adalah gaya bahasa repetisi. Gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna yang paling dominan muncul dalam melengkan adalah gaya bahasa tautologi. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS GAYA BAHASA DALAM PERIBAHASA GAYO (Reduk Mawati, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |