//
PENDAPATAN PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) DI GAMPONG JAWA BANDA ACEH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Vera Mita - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Mita, Vera. 2016. Pendapatan Pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Gampong Jawa Banda Aceh. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing: (1) Drs. Amrusi, M.Si., (2) Dra. Sakdiyah, M.Si. Kata Kunci: Pendapatan, Pemulung, Sampah Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan hidup yaitu bekerja, walaupun pekerjaan itu dilakukan dengan cara memulung. Pemulung yang setiap hari bergelut dengan sampah dan berada di tempat pembuangan akhir hanya untuk mengumpulkan barang bekas untuk dijual kembali sehingga mendapatkan uang untuk bertahan hidup. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Besarnya pendapatan rata-rata pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Gampong Jawa Banda Aceh, (2) Kendala-kendala yang dihadapi oleh pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Gampong Jawa Banda Aceh dan (3) Faktor-faktor pendorong bekerja sebagai pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Gampong Jawa Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kuantitatif Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemulung yang berda di TPA Gampong Jawa sebanyak 102 Pemulung. Sedangkan Sampel dalam penelitian ini adalah 25 Pemulung yang ada di TPA di Gampong Jawa.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi langsung. Teknik analisis data yang diterapkan adalah menggunakan rumus Persentase dan rumus Rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan Pemulung yang ada di TPA Gampong Jawa dengan pendapatan rata-ratanya perbulan Rp 796.000 tidak bisa menjanjikan untuk mereka, kehidupan pemulung di di TPA Gampong Jawa masih sangat memprihatinkan, karena dengan pendapatan bersih setiap bulannya sebesar Rp796.000 belom bisa membuat pemulung makmur dan sejahtera dalam keluarganya. Simpulan penelitian ini adalah faktor masyarakat memilih menjadi pemulung karena tidak memiliki persyaratan khusus dan tidak perlu mengeluarkan modal. Keterbatasan pendidikan sehingga harus memilih bekerja sebagai pemulung. Pekerjaan pemulung merupakan salah satu alternatif pekerjaan terakhir bagi masyarakat yang ingin berusaha tetapi memiliki berbagai keterbatasan seperti pendidikan,dan keterampilan, pekerjaan ini merupakan salah satu usaha yang bergerak di sektor informal. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan KEPEDULIAN KELUARGA PEMULUNG TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN BAITURRAHMAN BANDA ACEH (Intan Clara, 2015) |
|
Kembali ke sebelumnya |