//
KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK REDUKTIVITAS BIJIH BESI DENGAN METODE DIRECT REDUTION IRON |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Mendra Gunarta - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Pemenuhan kebutuhan akan baja merupakan hal mendasar dalam pembangunan suatu negara. Hingga dekade 2010, kebutuhan dunia terhadap baja telah mencapai 1500 juta ton. Indonesia memiliki sumber daya biji besi yang melimpah dan berpotensi menjadi negara penghasil baja dunia. Beragamnya biji besi Indonesia mendorong perlu dilakukannya pemilihan teknologi yang sesuai. Teknologi Direct Reduction Iron (DRI) menjadi pilihan untuk menghasilkan besi sponge sebagai suplai kebutuhan industri baja nasional. Pengujian DRI skala laboratorium telah dilakukan yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik reduktivitas biji besi serta besar pengaruh media perekat briket dhi. perekat tar, aspal dan bentonit pada proses reduksi yang dilakukan pada temperatur 450, 600 dan 750ºC. Dari hasil pengujian diperoleh angka fraksi tereduksi briket biji besi berperekat tar, aspal dan bentonit terbesar terjadi pada temperatur 750ºC, secara berurutan yaitu 17,15%, 12,55% dan 9,39%. Angka energi aktivasi terkecil juga terjadi pada temperatur 750ºC, yaitu Ebentonit = 2,93×10-2 Jmol-1K-1, Easpal = 8,38×10-2 Jmol-1K-1 dan Etar = 12,05×10-2 Jmol-1K-1. Sedangkan nilai konstanta reduksi (ln k) briket biji besi dengan varian perekat adalah: 14,83 (perekat tar); 10,31 (perekat aspal); 3,61 (perekat bentonit). Secara kualitatif, briket biji besi perekat tar merupakan briket dengan karakteristik reduksi paling baik dibandingkan briket berperekat lainnya. Kata Kunci: reduksi biji besi, batubara muda, temperatur reduksi, media perekat | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PRARANCANGAN PABRIK DIRECT REDUCTION IRON DARI MINERAL HERMATITE BERBASIS PADATAN DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 150.000 TON/TAHUN (KHAIRUL IKHSAN, 2020) |
|
Kembali ke sebelumnya |