//

KAJIAN SEBARAN ARAH DAN KECEPATAN ANGIN PADA HUTAN PANTAI DALAM UPAYA MITIGASI BENCANA ANGIN KENCANG DI KECAMATAN BAITUSSALAM ACEH BESAR

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Bambang Arianto - Personal Name
SubjectDISASTER - SOCIAL SERVICES
WIND - CROP DAMAGE
SHORE ECOLOGY
Bahasa Indonesia
Fakultas Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan
Tahun Terbit 2016

Abstrak/Catatan

Tingginya tingkat kejadian bencana angin kencang khususnya di wilayah pesisir yang akhir-akhir ini sangat merugikan dan mendatangkan penderitaan bagi masyarakat terutama di pemukiman padat penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sebaran arah dan kecepatan angin di pinggir pantai, di daerah vegetasi dan di daerah pemukiman di Kecamatan Baitussalam Aceh Besar, dan untuk mengetahui berapa besar kemampuan mengurangi kecepatan angin yang ditahan oleh vegetasi hutan pantai sampai menuju ke pemukiman masyarakat. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif menggunakan data primer meliputi data arah dan kecepatan angin, kerapatan jenis vegetasi cemara dan mangrove, data sekunder meliputi data batas administrasi, luas wilayah hutan pantai dan tutupan lahan. Untuk mengetahui dan mengukur kecepatan angin dilapangan di tentukan variabel: Kecepatan angin dalam slaka knot. Untuk mengukur reduksi kecepatan angin oleh vegetasi pantai di gunakan variable (1) Kecepatan Angin (2) Jenis tutupan vegetasi, (3) Luas sebaran vegetasi, (4) Kerapatan vegetasi pantai, (5) Dominansi jenis vegetasi. Hasil dalam penelitian ini adalah kecepatan angin di tepi pantai yang tertinggi waktu siang hari sebesar 11,3 knot, kecepatan angin di daerah vegetasi cemara yang tertinggi waktu siang hari sebesar 8,4 knot, kecepatan angin di daerah vegetasi mangrove yang tertinggi waktu siang hari sebesar 5,3 knot, kecepatan angin di daerah pemukiman yang tertinggi waktu siang hari sebesar 4,1 knot. Kecepatan angin yang tercatat dikategorikan dalam skala Beufort dengan nilai 0 – 4 tergolong angin tenang hingga angin sedang. Di sepanjang pesisir Kecamatan Baitussalam Aceh Besar, sebaran dominansi penutupan vegetasi cemara lebih besar dibandingkan vegetasi mangrove, tetapi kerapatan vegetasi lebih besar mangrove dibandingkan cemara. Nilai dominansi relatif vegetasi cemara sebesar 53,5 % dengan kerapatan relatif 26,63%. Dominansi relatif untuk vegetasi mangrove sebesar 46,5 % dengan kerapatan relatif 73,37%. Kemampuan reduksi vegetasi cemara dengan jumlah 160 batang tinggi rata-rata 25,3 m dan diameter rata-rata 20,6 cm, mampu mereduksi kecepatan angin 18,80% (0,82 knot) dari kecepatan awal 4,33 knot menjadi 3,52 knot. Kemampuan reduksi vegetasi mangrove dengan jumlah 442 batang tinggi rata-rata 4 m dan diameter rata-rata 4,5 cm, mampu mereduksi kecepatan angin sebesar 32,67% (1,42 knot) dari kecepatan awal 4,33 knot menjadi 2,92 knot. Reduksi kecepatan angin rata-rata dari pinggir pantai ke daerah pemukiman akibat pengaruh vegetasi hutan pantai dan jarak tempuh rata-rata 807 m terjadi sebesar 49,11% (2,13 knot) dari kecepatan awal 4,33 knot menjadi 2,21 knot.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

KAJI EKSPERIMENTAL PENAMBAHAN WIND CUP PADA TURBIN VENTILATOR UNTUK KENYAMANAN RUANGAN (Sayed Rizky Al-idrus, 2017)

ANALISIS ANGIN MENYILANG (CROSS WIND) DI LANDASAN PACU BANDARA CUT NYAK DHIEN NAGAN RAYA ACEH (STUDI KASUS 2010-2012) (, 2013)

PEMBUATAN DAN PERANCANGAN PRODUKSI TURBIN ANGIN JENIS SUMBU VERTIKAL (Chalid Muchrozi, 2014)

UJI PERFORMA KINCIR ANGIN DARRIEUS-H DENGAN BAHAN SUDU DARI KAYU (Fariza Amri, 2017)

KAJIAN COASTAL UPWELLING DI SELAT MALAKA DENGAN DATA ANGIN SELAMA BULAN JANUARI 2017 (Lismawinda, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy